Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi situasi dan kondisi pelemahan daya beli masyarakat, pelaku usaha ritel meminta pemerintah hadirkan stimulus bagi masyarakat, misalnya seperti bantuan langsung tunai (BLT) berupa voucher belanja yang bisa digunakan masyarakat untuk mendongkrak belanja di kuartal-II 2025.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah. Menurutnya, banyak masyarakat melakukan penghematan usai momentum Lebaran 2025. Sehingga keberadaan BLT voucher belanja bisa menaikkan ekonomi masyarakat.
"Tapi mungkin harapan kami, makanya dibukanya kerannya belanja pemerintah, mungkin itu harus dibuka atau BLT. Kami minta ada stimulus BLT supaya naikin. Atau voucher belanja, lah. Suruh orang belanja di Indonesia. Ibu-ibu semua dikasih untuk belanja," terang Budi usai agenda konferensi pers Inabuyer B2B2G Expo di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (6/5).
Ada pun Budi juga menyoroti mengenai pertumbuhan ekonomi nasional yang berjalan lambat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi kuartal I-2025 hanya mampu tumbuh sebesar 4,87% secara tahunan (YoY). Pertumbuhannya melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu di level 5,11% yoy.
Baca Juga: Kemenkeu Beberkan Rencana Penyaluran BBM Subsidi Jadi BLT di 2025
Lebih lanjut, saat ini Indonesia tengah mengalami dua gejolak. Pertama, kondisi setelah Lebaran yang masyarakat cenderung menghemat, dan kedua akibat dampak geopolitik perang dagang.
Budi memperkirakan kinerja ritel akan turun hingga 20% di kuartal-II 2025, khususnya pada ritel yang berhubungan dengan fashion.
"Ada masalah global, masalah Trump juga pasti turun. Ya namanya udah abis-abisan kan, pulang kampung, beli baju, beli makanan, akhirnya mereka saving. Nah ini yang kita bilang, pasti ini sepi, dan itu penurunannya ya, setiap tahun ya, itu bisa 20%. Kalau yang namanya abis lebaran tuh, untuk bisnis, sepatu, tas, baju, celana, atau yang berhubungan dengan lebaran deh, oleh-oleh gitu ya, itu turunnya langsung drop," terangnya.
Baca Juga: Pupuk Subsidi Akan Disalurkan Langsung ke Petani, Bukan dengan BLT
Oleh sebab itu, Budi menyaranman dengan pemberian voucher belanja ini bisa diberikan langsung kepada masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah bisa membantu menggerakkan ekonomi dalam negeri.
Di sisi lain, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyatakan jika pihaknya Bersama K/L terkait akan lebih dahulu mengkaji terkait permintaan pemberian BLT voucher belanja tersebut.
"Yang namanya aspirasi, ya kami tampung. Nanti kami bahas di internal pemerintah, dikaji dulu," ujar Maman usai agenda konferensi pers Inabuyer B2B2G Expo di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (6/5).
Baca Juga: Progres Penyaluran BBM Subsidi Jadi Skema BLT Masih Terkendala Data
Selanjutnya: AFPI Dorong Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan
Menarik Dibaca: AFPI Dorong Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News