kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darmin ingin target pajak 2016 segera direvisi


Jumat, 18 Desember 2015 / 18:08 WIB
Darmin ingin target pajak 2016 segera direvisi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: A.Herry Prasetyo

TANGERANG. Meski belum menginjak tahun 2016, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sudah pesimistis target penerimaan pajak tahun depan bakal tercapai. Karena itu, ia mendorong pemerintah untuk segera merevisi target penerimaan pajak.

Melihat potensi shortfall pajak pada tahun ini, Darmin mengatakan, target penerimaan pajak tahun 2016 bakal sulit tercapai. Bahkan, pemerintah masih akan sulit mencapai target meski pemerintah dan Dewat Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menyusun Undang-Undang Pengampunan Pajak alias tax amnesty.

Menurut Darmin, penerimaan pajak tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai 83% dari target. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, pemerintah mematok target penerimaan pajak sebesar Rp 1.294 triliun.

Darmin juga pesimistis rencana pemerintah menggelar pengampunan pajak bisa menjawab persoalan. Apalagi, salah satu masalah penerimaan pajak yang utama adalah rendahnya pembayaran pajak untuk wajib pajak (WP ) orang pribadi (OP). "Kalau realisasi tahun 2015 dipakai basis untuk mencapai target 2016, sulit tercapai," kata Darmin, Jumat (17/12) di Tanggerang.

Oleh karena itu, Darmin mendorong pemerintah segera mengajukan APBN-P tahun 2016 untuk merevisi target penerimaan pajak. Menurut mantan Direktur Jenderal Pajak ini, target penerimaan pajak yang ideal disusun menggnakan formula pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi kemduian baru ditambah dengan potensi kenaikan jika digelar upaya lebih alias extra effort.

Pemerintah, menurut Darmin, sudah seharusnya lebih realistis melihat keadaan. Jangan lagi pemeritnah mengatakan semua kondisi baik-baik saja dan semua target bisa tercapai. Padahal, kenyataannya hal itu sulit. Sebab, hal ini akan berdampak pada kepercayaan pasar terhadap pemerintah. Kredibiltas pemerintah dalam menyusun anggaran akan dipertaruhkan. Karena itu, mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengajak jajaran pemerintah untuk tidak lagi member janji surga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×