kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Darmin: Rasio menabung yang rendah membuat Indonesia makin bergantung pada dana asing


Kamis, 02 Mei 2019 / 15:40 WIB
Darmin: Rasio menabung yang rendah membuat Indonesia makin bergantung pada dana asing


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan mendorong program-program inklusi keuangan, di antaranya melalui gerakan pembukaan rekening bagi pelajar, gerakan menabung, dan peningkatan literasi keuangan. Sebab, tingkat keuangan inklusif di tahun 2019 ditargetkan mencapai angka 75%.

“Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional ini, saya gembira melihat antusiasme anak-anak kita, para pelajar yang semangat mengikuti Simpanan Pelajar (Simpel) Day, yang mau menabung sejak dini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Simpel Day – Aksi Pelajar Indonesia Menabung 2019, Kamis (2/5).

Rasio tabungan (saving ratio) Indonesia pada 2017 tercatat sebesar 30,9%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan China yang telah mencapai 49% dan Filipina 44%.

Darmin menyebut, rendahnya saving ratio tersebut mengakibatkan tingginya ketergantungan Indonesia pada dana asing termasuk dana jangka pendek sehingga rentan terhadap pembalikan arus modal (capital reversal).

“Jadi kalau tidak mau terlalu bergantung ke dana asing, kita harus mau menabung. Menanamkan budaya menabung sejak dini kepada pelajar seperti yang dilakukan pada hari ini merupakan awal yang baik dalam meningkatkan tabungan nasional,” terang Darmin.

Bagi Darmin, budaya aktivitas menabung, anak-anak muda Indonesia akan mampu membangun pondasi ekonomi yang kuat untuk bangsa. Darmin juga mengapresiasi usaha OJK bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan industri perbankan dalam menyelenggarakan acara ini. Ia pun berharap, kegiatan ini terus dilanjutkan dengan melakukan acara yang melibatkan sekolah-sekolah.

“Kegiatan bisa dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke sekolah dengan lebih sering, membuka layanan perbankan di sekolah melalui agen bank di sekolah, atau membuat acara-acara seperti ini yang bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung,” pesan Darmin.

Untuk mendukung aksi SimPel, saat ini sedang diproses penetapan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Hari Indonesia Menabung yang akan dirayakan setiap tanggal 20 Agustus. Hal ini bertujuan agar acara seperti ini bisa berkelanjutan dan dirayakan secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×