Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksi current account deficit (CAD) tahun ini sebesar 2,6%-2,7% dari produk domestik bruto (PDB).
"Mungkin akhir tahun ini 2,6%-2,7% terhadap PDB, defisit (CAD) sudah mulai oke," ujar Darmin di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/9).
Selama kuartal II-2018, Bank Indonesia (BI) mencatat, CAD mencapai US$ 8 miliar atau 3% terhadap PDB, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5,7 miliar atau 2,2% terhadap PDB.
Secara kumulatif semester I-2018, CAD mencapai US$ 13,7 miliar atau 2,6% terhadap PDB. Angka ini masih terbilang aman, sebab masih di bawah 3% terhadap PDB.
Sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, CAD hingga akhir tahun ini bisa mencapai 2,5% terhadap PDB dengan memperhitungkan kebijakan yang telah dilakukan pemerintah dan bank sentral.
"Kami perkirakan tahun ini CAD berkisar di 2,5% terhadap PDB. Kami dulu pernah memperkirakan nominalnya kurang lebih US$ 25 miliar atau lebih tinggi sedikit," tambahnya.
Pemerintah dan BI terus berusaha untuk memperkecil CAD agar nilai tukar rupiah tidak merosot jauh.
Ada empat cara yang diambil pemerintah sejauh ini untuk perkecil CAD. Pertama, penggunaan biodiesel B20 untuk solar PSO dan non PSO. Dengan mengurangi impor minyak mentah, mengganti dengan B20 maka penghematan devisa diperkirakan US$ 2 miliar tahun ini dan tahun depan bisa US$ 8 miliar-US$ 10 miliar.
Kedua, pemerintah dan BI juga dorong peningkatan sektor pariwisata untuk menarik devisa dari wisatawan asing.
Ketiga, meningkatan penggunaan komponen lokal (TKDN). Keempat, meningkatkan daya dorong belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi domestik.
“Dengan demikian, pergerakan kurs di tahun depan juga diperkirakan lebih baik,” kata Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News