Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rencana proteksionisme yang sempat diutarakan oleh Donald Trump pada masa kampanye bisa mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi pada 2017.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, secara umum bisa mempengaruhi karena ekspor ke AS akan lebih sedikit. Kebijakan pembatasan arus barang tersebut bisa mempengaruhi kemampuan perdagangan internasional AS dengan negara berkembang seperti China, Jepang maupun Indonesia.
Padahal, AS bersama China dan Jepang saat ini merupakan daerah tujuan utama ekspor Indonesia. "Kondisi itu bisa mempengaruhi ekspor yang selama periode 2016 masih dilanda kelesuan," kata dia, Jumat (18/11).
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo menyoroti perkembangan di AS seusai terpilihnya pengusaha Donald Trump sebagai Presiden AS, terutama terkait retorika politik pada masa kampanye.
Pertama, ekspor Indonesia ke AS yang bisa terpengaruh apabila AS benar-benar menerapkan kebijakan proteksionisme, karena porsi ekspor Indonesia ke AS mencapai kisaran 10% hingga 11%.
Kedua, rencana proteksionisme itu juga bisa mempengaruhi hubungan dagang AS dengan China yang secara tidak langsung berdampak kepada negara berkembang Asia termasuk Indonesia.
Ketiga, ketidakpastian yang ada hingga masa inagurasi presiden AS bisa berdampak pada sistem keuangan global yang sangat tergantung pada pergerakan aliran modal (capital flow).
"Semoga menjelang inagurasi ada kepastian arah kebijakan Presiden AS baru, sehingga kita bisa merespons dengan lebih baik. Saat ini kita pastikan likuiditas di bank cukup dan bank bisa melakukan aktivitas mendorong kredit ke depan," kata Agus.
(Satyagraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News