kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Darmin jelaskan maksud Jokowi perihal kurs rupiah


Selasa, 06 Desember 2016 / 11:47 WIB
Darmin jelaskan maksud Jokowi perihal kurs rupiah


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan maksud pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan kurs rupiah terhadap dollar AS saat ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi domestik.

"Apa yang dikatakan Presiden itu maksudnya, esensinya sebenarnya kurs suatu negara dengan negara lainnya itu ditentukan betul oleh perdagangannya," ujar Darmin usai menghadiri gelaran "Sarasehan 100 Ekonom Indonesia" yang juga dihadiri oleh Presiden di Jakarta, Selasa (6/12).

Darmin mencontohkan, nilai kurs rupiah terhadap kurs Tiongkok yakni Yuan Renminbi, semestinya memang harus diukur berdasarkan transaksi ekonomi Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Artinya, kurs mata uang kita dengan China mustinya ya memang berdasarkan transaksi ekonomi kita dengan China, baik ekspor ataupun impor," kata Darmin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat menjadi pembicara kunci dalam acara yang digelar oleh Institute of Development Economics and Finance (INDEF), mengatakan bahwa kondisi rupiah yang melemah terhadap dollar AS saat ini tidak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia.

Menurut Jokowi, efek terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45, membuat dollar AS menguat tidak hanya terhadap rupiah, namun juga terhadap hampir seluruh mata uang di dunia.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa tidak tepat apabila mengukur kondisi ekonomi Indonesia hanya melalui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kurs rupiah terhadap dolar bukan lagi tolak ukur yang tepat, tapi kurs rupiah terhadap mitra dagang kita," ujar Jokowi.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dalam dua pekan terakhir memang menunjukkan tren pelemahan. Nilai tukar rupiah pada Selasa sendiri mencapai Rp13.405 per dollar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.516 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×