Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan adanya peningkatan harga (inflasi) tipis pada bulan Juli 2021.
Kepala ekonom DRI Moekti P. Soejachmoen memperkirakan, inflasi pada bulan Juli 2021 sebesar 0,01% month on month (mom) atau secara tahunan sebesar 1,43% year on year (yoy).
“Meski memang terjadi inflasi, tetapi permintaan masyarakat melemah akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada bulan tersebut,” ujar Moekti kepada Kontan.co.id, Jumat (30/7).
Namun, inflasi didorong oleh peningkatan harga beberapa komoditas dalam kelompok harga bergejolak seperti cabai rawit yang naik 27,98% mom, cabai merah naik 15,87% mom, dan bawang bombay yang naik 5,76% mom.
Baca Juga: Daya beli tertekan, Ekonom Celios perkirakan terjadi deflasi pada IHK Juli 2021
Namun, ada juga beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga seperti daging ayam ras sebesar 8,47% mom, telur ayam turun 4,01% mom, serta gula pasir.
Dari kelompok transportasi, diperkirakan transportasi baik udara maupun darat akan mengalami penurunan permintaan seiring dengan adanya PPKM tersebut.
Ke depan, Moekti pun memperkirakan inflasi hingga akhir tahun 2021 akan berada di kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% plus minus 1%.
“Kami perkirakan, inflasi akan berada di kisaran 2,50% hingga 3,11% yoy. Seiring dengan hal itu, kami perkirakan BI akan menahan kebijakan suku bunga rendahnya di bulan Agustus 2021 ini untuk mendukung pemulihan ekonomi,” tandas Moekti.
Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri perkirakan inflasi Juli 2021 sebesar 0,01% mom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News