Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2021 mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,16% month on month (mom) seiring dengan normalisasi harga pasca Lebaran.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memperkirakan, IHK akan kembali mengalami deflasi pada Juli 2021. Perkiraannya, deflasi bisa berada di kisaran 0,2% mom hingga 0,4% mom.
Terjadinya deflasi disebabkan oleh penurunan sisi permintaan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan dilanjutkan dengan PPKM Level 4 pada bulan tersebut.
“PPKM Level 4 ini sangat memengaruhi spending masyarakat di berbagai kelompok karena aktivitas di luar rumah jadi rendah sehingga ada deflasi di sektor transportasi, pakaian dan alas kaki, serta makanan, minuman, dan tembakau,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8).
Baca Juga: Kinerja Unilever Plc Kuartal II dan Semester I Tahun Ini Tumbuh di Atas Perkiraan
Melihat kondisi tersebut, Bhima memperkirakan inflasi akan berada di bawah kisaran sasaran Bank Indonesia yang sebesar 3% plus minus 1%. Perkiraannya, inflasi di akhir tahun 2021 berada di kisaran 1,6% year on year (yoy) hingga 1,8% yoy.
Inflasi yang rendah ini seiring dengan daya beli masyarakat yang masih tertekan. Sehingga, tingkat inflasi ini masih akan bergantung dengan pelonggaran dan penurunan kasus harian Covid-19 serta kecepatan vaksinasi.
Akan tetapi, Bhima kemudian mengingatkan, ke depan pemerintah tetap perlu memperhatikan potensi peningkatan harga yang diatur pemerintah (administered prices), terutama harga energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik karena bisa dipengaruhi oleh naiknya harga minyak mentah.
“Jadi administered prices perlu diantisipasi secepatnya karena akan menimbulkan tekanan ke daya beli masyarakat lebih lanjut,” tandas Bhima.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata perkirakan inflasi Juli 2021 sebesar 0,01%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News