kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Danantara Berharap Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru dari Proyek yang Dikelola


Kamis, 22 Mei 2025 / 17:50 WIB
Danantara Berharap Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru dari Proyek yang Dikelola
ILUSTRASI. Keberadaan BPI Danantara digadang-gadang dapat membuka lapangan kerja lebih besar di Indonesia. Foto KONTAN/Adrianus Octaviano


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadan Badan Pengelola Investasi Agantara Nusantara (BPI Danantara) digadang-gadang dapat membuka lapangan kerja lebih besar di Indonesia. 

Managing Director Danantara, Djamal Attamimi mememastikan proyek yang akan dikelola bisa menciptakan lapangan kerja baru. 

Dia mencontohkan Danantara akan turut terlibat dalam mendukung Program 3 Juta Rumah pemerintah. Dia meyakini program ini membutuhkan banyak tenaga ahli, apalagi program ini masuk ke sektor infrastruktur yang sifatnya padat karya. 

"Danantara turut mendukung program 3 juta rumah dan untuk melakukan itu semua jumlah pekerja yang dibutuhkan cukup tinggi," kata Djamal dalam Forum BUMN 2025, Kamis (22/5). 

Baca Juga: Danantara Bakal Gandeng China, Jepang dan Malaysia Bentuk Joint Fund

Selain itu, sektor yang akan banyak didukung Danantara juga adalah sektor digital. Djamal juga memproyeksi sektor ini akan terus membuka lebih banyak lapangan kerja seiring perkembangan bisnis yang mengarah ke digitaliasasi. 

"Kalau dilihat memang sektor digital itu lebih banyak komputer. Tapi sebenernya turunan untuk digital infrastrukturnya tu padat karya yang membutuhkan penyerapan tenaga kerja," jelas Djamal. 

Meski demikian, Djamal hingga kini masih menghitung berapa angka pasti penambahan lapangan kerja melalui Danantara. 

"Kami masih dalam proses analisa, tapi di masing masing sektor yang ada kita lihat dampak lapangan kerja,  penambahannya itu cukup positif," jelas Djamal. 

Diketahui, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara saat ini sedang melakukan peninjauan fundamental bisnis dari 888 perusahaan BUMN. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, peninjauan fundamental bisnis tahap pertama ini diharapkan dapat selesai pada Oktober 2025 mendatang. Ia juga tidak menutup kemungkinan ada perusahaan pelat merah yang akan ditutup. 

"Kita lakukan fundamental business review. Kita review ke 888 BUMN kita. Kita reprofiling bisnis dan turn around dan ada yang mungkin tutup," ungkap Dony dalam forum Outlook Economic 2025, Selasa (20/5). 

Baca Juga: Danantara Tinjau Ulang Fundamental Bisnis 888 BUMN, Kemungkinan Ada yang Ditutup

Dony memaparkan, dalam proses peninjauan ini pihaknya akan melakukan melalui pembangunan matriks, penerapan konsolidasi pada sektor bisnis yang sejenis. Sebab menurutnya banyak perusahaan yang menciptakan anak usaha tak sesuai dengan core bisnisnya. 

Selama ini Ia menyebut perusahaan-perusahaan BUMN yang membentuk konglomerasi (memiliki banyak anak usaha), tidak terkonsolidasi dengan baik sehingga justru menyulitkan entitas induk usahanya. 

Jadi yang diingat orang-orang itu korupsi tak bayar vendor dan tak gaji karyawan. Padahal BUMN kontribusi banyak hampir Rp 500 triliun ke negara. Tapi ini hilang karena ada noise hal kecil," ungkap Dony.

Menurutnya, hal itu terjadi karena banyak perusahaan BUMN selama ini tidak dikelola oleh Kementerian BUMN melainkan Kementerian Keuangan. Kementerian BUMN hanya dapat mengelola melalui Peraturan Pemerintah (PP).

"Jadi BUMN bangun konglomerasi sendiri. TLKM (Telkom Indonesia) mungkin anak usahanya 200, itulah tahap satu kita bangun matriks. Ini kita harap dari 888 perusahaan jadi 200 kurang yang perusahaan dengan daya kuat. Holding preparation nantinya akan punya perusahaan kuat sehat," ucapnya.

Selanjutnya: Jawab Kebutuhan Berlibur, Obaja Tour Resmikan Cabang ke-9 di PIM 3

Menarik Dibaca: Menakar Peluang Pasar Saham Saat Kondisi Persoalan Tarif Dagang Mereda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×