kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Pelatihan Penerima Kartu Prakerja Meningkat, KSPI: Yang Untung Tempat Pelatihan


Kamis, 05 Januari 2023 / 19:48 WIB
Dana Pelatihan Penerima Kartu Prakerja Meningkat, KSPI: Yang Untung Tempat Pelatihan
ILUSTRASI. Seorang warga mengakses laman situs Prakerja di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/101/2022). Dana Pelatihan Penerima Kartu Prakerja Meningkat, KSPI: Yang Untung Tempat Pelatihan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyoroti bantuan biaya pelatihan program Kartu Prakerja dengan skema normal. Hal ini setelah adanya peningkatan biaya pelatihan dengan skema normal.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, seharusnya biaya insentif lebih besar dibanding dengan biaya pelatihan. Hal ini untuk menjaga daya beli penerima kartu prakerja yang salah satunya dapat berasal dari pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Pada kondisi sekarang dimana orang yang ter PHK daya belinya turun akan lebih berguna dan bermanfaat dalam bentuk cash money," ujar Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/1).

Baca Juga: Targetkan 1 Juta Penerima, Anggaran Kartu Prakerja Masih Kurang Rp 1,7 Triliun

Iqbal menilai, pemberian dana pelatihan yang lebih besar dibanding biaya insentif dilakukan ketika kondisi ketenagakerjaan terbilang normal. Menurutnya, saat ini kondisi ketenagakerjaan terbilang belum normal. Hal ini karena masih dibayangi adanya ancaman PHK.

"Yang menanggung keuntungan lembaga pelatihan," ucap Iqbal.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan biaya pelatihan untuk meningkatkan keterampilan penerima Kartu Prakerja yang dilakukan skema normal.

"Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti BSU, BPUM, PKH boleh menerima kartu prakerja karena ini untuk reskilling, bukan bansos lagi," ujar Airlangga.

Baca Juga: Target 1,5 Juta Orang, Kartu Prakerja Gelombang 48 Bakal Dibuka pada Kuartal I 2023

Seperti diketahui, sebelumnya peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta. Bila dirinci, dana pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali survei.

Setelah berubah menjadi skema normal, saat ini biaya Kartu Prakerja untuk per orang Rp 4,2 juta. 

Rinciannya adalah berupa bantuan biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif sesudah pelatihan Rp 600.000 yang diberikan sebanyak 1 kali. Serta insentif survei Rp100.000 untuk 2 kali pengisian survei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×