Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak El Nino dan penutupan keran ekspor beras India dikhawatirkan mengganggu ketersediaan pangan Indonesia.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, pemerintah memang harus ekstra waspada terhadap ancaman El Nino. Apalagi komoditas beras merupakan konsumsi utama masyarakat Indonesia sehingga memang berpengaruh terhadap ketahanan pangan.
“Pemerintah harus menjaga ini karena menyangkut stabilitas harga, dan yang paling penting adalah stabilitas dari inflasi. Karena inflasi sangat dipengaruhi konsumsi rumah tangga,” kata Sarman kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8).
Sarman berharap pemerintah melakukan hitungan-hitungan matang terhadap kesediaan beras saat ini. Hitungan terutama bagaimana kekuatan stok dalam negeri dengan melihat ketersediaan masing-masing di daerah-daerah yang selama ini menjadi lumbung padi. Kemudian, pemerintah harus mencari negara lain sebagai salah satu sumber impor.
Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino, Badan Pangan Nasional Klaim Stok Pangan Aman
“Jadi kami sebagai pelaku usaha sangat berharap sinergi Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional dan Kementerian Perdagangan, serta Bulog harus berkolaborasi melakukan evaluasi dan membuat langkah bersama agar isu beras dapat dicari solusi sehingga ketersediaan beras ke depan terjamin dan tidak mempengaruhi psikologi pasar,” tandas dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak El Nino terjadi pada Agustus dan September. Saat ini sebanyak 63% dari 699 wilayah zona musim (ZOM) sudah terdampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News