Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah segera meluncurkan daftar proyek yang dibiayai pinjaman luar negeri. Daftar rencana pinjaman dan hibah luar negeri atau dikenal dengan istilah blue book, sekarang tahap finalisasi.
Namun, pemerintah masih perlu melakukan sejumlah persiapan sebelum daftar proyek diluncurkan. Persiapan itu antara lain untuk memastikan adanya dana preparation yang diperlukan dalam setiap proyeknya.
Menteri Koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, dana tersebut diperlukan agar pinjaman bisa turun. "Persiapan itu termasuk studi awal, studi lingkungan, dan detail engeenering," ujar Sofyan.
Sofyan juga mengatakan, nilai proyek yang masuk dalam daftar blue book mencapai US$ 38 miliar. Proyek-proyek itu akan dikerjakan dalam waktu lima tahun ke depan secara multiyears.
Blue book ini nantinya akan mencakup proyek yang didanai bersama dengan swasta, atau Public Private Partnership (PPP), maupun poyek yang didanai dengan skema direct landing. Dari total 60-an proyek blue book, 31 diantaranya merupakan proyek PPP, sisanya proyek direct landing.
Proyek direct landing yaitu yang mendapatkan pinjaman langsung dari lembaga donor, tanpa melalui pemerintah. Pinjaman itu bisa saja berasal dari berbagai lembaga keuangan internasional seperti World Bank, Asian Development Bank (ADB), maupun Asian Infrastructur Investment Bank (AIIB).
Namun, biasanya proyek yang masuk dalam kriteria direct landing memiliki bunga yang relatif tinggi. Oleh karenanya, untuk proyek-proyek ini harus mendapatkan penjaminan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/kepala Bappenas ANdrinof Chaniago bilang, semua proyek akan ditawarkan. Jadi, tidak ada spesifikasi sebuah lembaga keuangan mengerjakan proyek tertentu.
Rencananya tahap persiapan ini ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu ke depan. Setelah itu selesai, maka proyek-proyek tersebut akan diluncurkan. Jadi, bisa saja nilai proyeknya lebih rendah dari US$ 38 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News