kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Daftar masalah di RUU Tapera akan dikirim ke DPR


Senin, 27 Januari 2014 / 19:23 WIB
Daftar masalah di RUU Tapera akan dikirim ke DPR
ILUSTRASI. dok. pluang


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk segera dikirim ke DPR. Salah satu poin dalam DIM yang diprediksi bakal alot untuk dibahas adalah soal iuran Tapera nantinya.

"Usulan pemerintah 3%, yakni pekerja 2,5% dan pemberi kerja 0,5%. Sementara DPR usulannya 5% yang semuanya dibayar pekerja," ujar Deputi bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo, Senin (27/1).

Menurut Sri, perbedaan gagasan dalam draf RUU itu akan dibahas tahun ini. Dalam sistem Tapera ini, kepesertaan bersifat wajib dan merata untuk seluruh pekerja, baik formal maupun informal. Bagi pekerja yang sudah memiliki rumah, maka pekerja bisa mengambil tabungan itu ketika sudah masuk masa pensiun sebagai tanda akhir kepesertaan. 

Ia menambahkan RUU Tapera ini berguna untuk menjaga sisi pasokan rumah sehingga memastikan persediaan rumah selalu memadai. "Saat ini, kita sekarang menghadapi masalah yang cukup pelik soal perumahan karena harga rumah naik terus dan tak terkendali sehingga diharapkan masyarakat bisa membeli rumah dengan harga yang bisa dijangkau," ucapnya.

Dengan dana dari Tapera ini maka beban uang muka perumahan bisa dikurangi dan untuk tabungan diberikan imbal jasa dengan pola bunga atau pola bagi hasil, sehingga dana yang dikembalikan utuh dan ditambah bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×