Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. HSBC memperkirakan, current account defisit sepanjang 2012 lalu masih akan berlanjut di tahun ini. Paling tidak sepanjang semester 1-2013, posisi transaksi masih akan berjalan negatif.
"Kalau melihat kondisi saat ini, mungkin baru bisa berbalik di semester II," kata Ali Setiawan, Head of Global Market HSBC Indonesia di Jakarta, Rabu (27/2).
Prediksi itu didasarkan pada data purchasing manager index (PMI) China yang terus membaik selama tiga bulan belakangan yang disinyalir dapat membawa pengaruh positif bagi Indonesia.
Jika kondisi perekonomian China terus bergejolak maka trade activity Indonesia dengan China pun akan tumbuh. Terlebih, data PMI Indonesia pada Januari juga menunjukkan adanya perbaikan, walaupun secara keseluruhan turun dibandingkan Desember 2012 lalu.
Tapi terlihat jika ekspor order ke Indonesia lebih tinggi di Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, lock of work (pekerjaan yang dipending) pun meningkat. Hanya saja faktor cuaca yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di pulau Jawa menjadi masalah terhadap suplay chain.
Kondisi ini bisa berdampak pada berkurangnya bahan baku yang akhirnya menghambat pembuatan barang ekspor. HSBC memperkirakan defisit current account akan mengalami penurunan.
Tahun lalu, posisi defisit transaksi berjalan di akhir tahun mencapai 2,7% dari GDP alias US$ 24,18 miliar."Defisitnya akan membaik, dibawah 2,7% dari GDP," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News