kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

CT: Kesejahteraan petani dan nelayan masih rendah


Rabu, 03 September 2014 / 07:09 WIB
CT: Kesejahteraan petani dan nelayan masih rendah
ILUSTRASI. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), anak perusahaan Sinar Mas Group atau Sinarmas di bidang pertambangan batubara.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan kesejahteraan petani dan nelayan masih cenderung rendah, padahal ketahanan pangan nasional menjadi hal yang sangat penting.

"Penduduk kita yang terjun di pertanian secara luas kurang lebih 35,2 persen saat ini. Kue ekonomi yang diambil dari 35,2 persen itu hanya 14,4 persen. Artinya ada ketidaksejahteraan di sektor ini. Kemiskinan ada di sektor ini," kata pria yang akrab disapa CT itu pada acara Pembukaan Rakor Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Selasa (2/9/2014).

Menurut CT, ada 2 pilar yang harus menjadi kata kunci terkait kondisi ini. Di satu sisi adalah bagaimana swasembada pangan dapat didorong. Akan tetapi, di sisi lain bagaimana rakyat yang terjun di sektor pangan, baik pertanian, perikanan, maupun kehutaban dapat memperoleh kesejahteraan.

Selain itu, ia menyoroti pula para petani dan nelayan yang rata-rata berpendidikan rendah. Sehingga, terkadang mereka tidak memahami permasalahan terkait bibit maupun teknologi penanaman yang baik.

"Para petani kita, nelayan kita, petani hutan kita mayoritas pendidikannya rendah. Mereka sangat sukit mengetahui tentang masalah bibit yang baik, teknologi tanam yang baik, pemupukan yang baik, teknologi panen atau pasca panen, sampai pemasaran hasil produk pertanian yang baik," jelas CT.

CT mengatakan, di sinilah peran penyuluh sangat diperlukan. Seorang penyuluh akan memberikan pengajaran, pemahaman, bimbingan kepada petani dan nelayan, sehingga produktivitas mereka dapat meningkat.

"Agar petani, nelayan, petani hutan kita mengerti masalah-masalah ini, perlu seorang penyuluh yang memberi ilmu pengetahuan dan mendampingi mereka agar tidak salah memilih, bertindak, dan tidak dibohongi, ditipu orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan," ungkap CT. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×