kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

CT: Jika inflasinya berlebihan, baru intervensi


Rabu, 01 Oktober 2014 / 22:12 WIB
CT: Jika inflasinya berlebihan, baru intervensi
ILUSTRASI. 4 Tanda Micellar Water Tidak Cocok untuk Kulit.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) memandang, belum tentu diperlukan intervensi pasar oleh Perum Bulog pada Oktober 2014, meskipun sudah terjadi kenaikan harga gabah kering panen (GKP) sebesar 2,69%.

"Belum (tentu Oktober). Artinya gini, kalau nanti implikasi terhadap inflasinya berlebihan, baru kita intervensi. Kalau belum terlalu berlebihan terhadap inflasi, kita enggak perlu melakukan intervensi. Karena kasihan petaninya," kata dia di Jakarta, Rabu (1/10).

CT menuturkan, kenaikan harga beras dalam taraf wajar akan membantu meningkatkan kesejateraan petani. Sebab, kenaikan harga beras membuat pendapatan petani meningkat. Namun di sisi lain, dia bilang pemerintah memang ingin agar inflasi tetap terkendali. Pemerintah juga ingin menaikkan kesejateraan petani secara gradual, namun pasti.

"Dan jangan lupa, kontribusi pekerja kita dari sektor pertanian itu masih sangat banyak," tutur CT.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, secara historis Perum Bulog biasanya melakukan intervensi pasar ketika kenaikan GKP sudah mendekati 3%.

Namun, menurut CT, kenaikan GKP di bulan September 2014 masih dalam taraf aman, dan tidak mengerek inflasi besar-besaran. "So far, kami melihatnya tidak one by one sector. Kami melihatnya dari inflasi secara keseluruhan. So far, saya happy dengan hasil yang ada," tukas CT. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×