Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan September sebesar 0,27%. Inflasi tahun ke tahun alias year on year (yoy) pada bulan September sebesar 4,53%.
Berikut ini adalah beberapa komponen penyebab inflasi September.
- Cabe merah
Kepala BPS Suryamin mengatakan, andil cabe merah terhadap inflasi September sebesar 0,09%. Perubahan harga yang terjadi mencapai 26,07%. Kenaikan harga pada cabe merah diakibatkan pasokan yang sudah mulai berkurang. Kenaikan terjadi di 74 kota indeks harga konsumen (IHK) dengan kenaikan tertinggi terjadi di kota Semarang sebesar 93%.
- Bahan bakar rumah tangga
Andil komponen ini sebesar 0,08% dengan perubahan harga yang terjadi 5,04%. "Ini karena kebijakan Pertamina yang menaikkan harga elpiji Rp 1.500 per kilogram," ujar Suryamin di Jakarta, Rabu (1/10). Sebanyak 80 kota IHK mencatat kenaikan harga bahan bakar rumah tangga.
- Tarif listrik
Andil inflasi dari tarif listrik sebesar 0,05%. Perubahan harga sebesar 1,71%. Inflasi terjadi karena adanya peraturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menaikkan tarif listrik. Sebanyak 80 kota IHK mengalami kenaikan.
- Beras
Andil inflasi sebesar 0,02% dengan perubahan harga yang terjadi sebesar 0,38%. "Kenaikan harga terjadi karena mulai masuki masa panceklik dan terjadi kenaikan di 51 kota IHK," terang Suryamin.
- Sektor pendidikan.
Uang kuliah akademik mengalami kenaikan karena memasuki tahun ajaran baru. Andil inflasi sebesar 0,02%. Perubahan kenaikan harga mencapai 1,65%. Kenaikan terjadi di 28 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Singaraja dan Balik Papan masing-masing sebesar 16% dan 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News