CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

5 Komponen penyebab inflasi September


Rabu, 01 Oktober 2014 / 19:33 WIB
5 Komponen penyebab inflasi September
ILUSTRASI. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) buka suara terkait isu penumpukan stok vaksin Covid-19.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan September sebesar 0,27%. Inflasi tahun ke tahun alias year on year (yoy) pada bulan September sebesar 4,53%.

Berikut ini adalah beberapa komponen penyebab inflasi September. 

- Cabe merah

Kepala BPS Suryamin mengatakan, andil cabe merah terhadap inflasi September sebesar 0,09%. Perubahan harga yang terjadi mencapai 26,07%. Kenaikan harga pada cabe merah diakibatkan pasokan yang sudah mulai berkurang. Kenaikan terjadi di 74 kota indeks harga konsumen (IHK) dengan kenaikan tertinggi terjadi di kota Semarang sebesar 93%.

- Bahan bakar rumah tangga
Andil komponen ini sebesar 0,08% dengan perubahan harga yang terjadi 5,04%. "Ini karena kebijakan Pertamina yang menaikkan harga elpiji Rp 1.500 per kilogram," ujar Suryamin di Jakarta, Rabu (1/10). Sebanyak 80 kota IHK mencatat kenaikan harga bahan bakar rumah tangga.

- Tarif listrik
Andil inflasi dari tarif listrik sebesar 0,05%. Perubahan harga sebesar 1,71%. Inflasi terjadi karena adanya peraturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menaikkan tarif listrik. Sebanyak 80 kota IHK mengalami kenaikan.

- Beras
Andil inflasi sebesar 0,02% dengan perubahan harga yang terjadi sebesar 0,38%. "Kenaikan harga terjadi karena mulai masuki masa panceklik dan terjadi kenaikan di 51 kota IHK," terang Suryamin.

- Sektor pendidikan.
Uang kuliah akademik mengalami kenaikan karena memasuki tahun ajaran baru. Andil inflasi sebesar 0,02%. Perubahan kenaikan harga mencapai 1,65%. Kenaikan terjadi di 28 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Singaraja dan Balik Papan masing-masing sebesar 16% dan 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×