kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Crane ambruk di Makkah bukan milik WSKT


Sabtu, 12 September 2015 / 14:06 WIB
Crane ambruk di Makkah bukan milik WSKT


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Manajemen PT Waskita Karya Tbk (WSKT) klaim runtuhnya crane untuk pembangunan dan perluasan Masjidil Haram yang menimpa jamaah haji tidak ada sangkut pautnya dengan perseroan.

Mobile crane yang runtuh tersebut merupakan milik Binladin yakni Kontraktor proyek tersebut. Sementara WSKT hanya merupakan sub kontraktor.

Sekretaris Perusahaan WSKT, Antonius Nugroho menjelaskan pekerjaan emiten kontruksi pelat merah ini di lokasi ambuknya crane sudah rampung.

"Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan Waskita," kata Antonius dalam rilis yang diterima KONTAN, Sabtu (12/9).

Berdasarkan informasi dari kelapa cabang WSKT di Jeddah, lanjut Antonius, antivitas perseroan saat ini untuk proyek pembangunan dan peluasan mesjid tersebut melaksanakan fabrikasi pembesian kolom.

Sementara aktivitas pembesian tersebut dikerjakan di workshop yang berlokasi cukup jauh dari lokasi keruntuhan crane yakni 10 kilometer (km) dari proyek masjid.

Oleh karena itu, sebanyak 60 pekerja dan enam karyawan WSKT selamat dari musibah tersebut.

Adapun kronologi runtuhnya crane yang menimpa jemaah haji yang sedang thawaf menurut penuturan kepala cabang WSKT di jeddah terjadi pada saat solat Maghrib.

Sehabis Asar angin mulai kencang dan sekitar pukul 17.00 waktu Jeddah hujan deras disertai butiran es dan angin puting beliung sampai saat shalat Maghrib masih berlangsung.

Pada saat Sholat Maghrib tiba-tiba mobile crane milik Binladin berkapasitas 1300 Ton atau terbesar kedua di dunia bermerk Mamoth ambruk mengenai atap Sai tembus sampai lantai 3.

Mamoth ambruk diantara 2 Tower Crane yang berada di atap Sai.

Sebelumnya diberitakan angin kencang dan hujan menyebabkan crane untuk pembangunan dan perluasan Masjidil Haram runtuh dan menimpah jemaah yang sedang thawaf.

Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi menyebutkan musibah tersebut menelan korban jiwa sebanyak 107 orang dan Korban luka 230.

Enam orang dari korban meninggal adalah jamaah haji asal Indonesia.

Adapun WSKT telah mendapat proyek pengerjaan penbangunan dan perluasan Masjidil Haram sejak tahun 2013. Proyek tersebut merupakan proyek jangka panjang 5-10 tahun. WSKT menjadi sub kontraktor di bawah Binladen kontraktor besar Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×