kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 Omicron Tambah Jadi 572, Yuk Kenali Gejala Infeksi Corona Omicron


Jumat, 14 Januari 2022 / 14:30 WIB
Covid-19 Omicron Tambah Jadi 572, Yuk Kenali Gejala Infeksi Corona Omicron
ILUSTRASI. Covid-19 Omicron Tambah Jadi 572, Ini Gejala Infeksi Corona Omicron


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia kembali bertambah banyak. Penularan tingkat lokal kasus Covid-19 Omicron di Indonesia juga bertambah. Mari kenali gejala terinfeksi virus corona Omicron agar bisa langsung karantina agar tidak menyebar.

Dilansir dari situs resmi Kementeian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia diketahui kembali bertambah 66 kasus per Rabu, 12 Januari 2022. Dengan demikian, total kasus Covid-19 Omicron di Indonesia menjadi 572 kasus.

Penambahan kasus kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional. Kemudian sebanyak 33 orang positif Covid-19 Omicron di Indonesia karena transmisi lokal.

Sebagai tindak lanjut, seluruh pasien kasus Covid-19 Omicron di Indonesia wajib menjalankan karantina kesehatan. Mayoritas menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Jumlahnya sekitar 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan COVID-19.

Baca Juga: Aturan Perjalanan Terbaru, Pejabat Pemerintah & PNS Dilarang Pergi Ke Luar Negeri

Terkait dengan kondisi pasien kasus Covid-19 Omicron di Indonesia, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejala pasien Covid-19 Omicron di Indonesia hanya ringan dan tanpa gejala.

Gejala paling banyak yang dialami pasien Covid-19 Omicron di Indonesia adalah batuk, pilek dan demam.

''Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,'' katanya.

Penambahan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir telah berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian delta.

''Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian COVID-19 di Indonesia,'' tuturnya.

Menghadapi lonjakan kasus COVID-19, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi.

''Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali,'' ujarnya.

Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi. Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Terkait dengan tracing, Kemenkes akan meningkatkan rasio tracing pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang untuk mencegah penyebaran yang semakin luas. Proses tracing akan turut melibatkan TNI, Polri dan masyarakat.

Selanjutnya untuk treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mendiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala, sementara untuk gejala sedang dan berat telah disiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi. Dengan demikian, pasien terkonfirmasi bisa menjalani isolasi dengan baik guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Mengingat varian ini jauh lebih cepat menyebar dibandingkan varian delta, dr. Nadia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan menyegerakan mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Gejala infeksi virus corona Omicron

Dilansir dari Kompas.com, Suneet Singh, ahli pengobatan darurat dari CareHive Health di Austin, Texas, gejala utama infeksi virus corona varian Omicorn adalah pilek, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. "Sampai saat ini, varian Omicorn terbukti sangat kecil kemungkinannya menyerang paru-paru. Varian ini lebih banyak menyerang sistem pernapasan bagian atas," tambah Singh.

Berbeda dari varian sebelumnya, infeksi virus corona varian Omicorn tidak memicu kemampuan indera dalam mencium atau merasakan sesuatu. Karena gejala infeksi virus corona varian Omicorn tidak terlalu parah, sulit untuk membedakannya dari kondisi pernapasan bagian atas seperti alergi musiman. "Jika Anda memiliki gejala seperti pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, atau demam, sangat penting untuk melakukan tes sesegera mungkin dan tetap di rumah sementara Anda menunggu hasilnya, kata Singh.

Apa yang harus dilakukan saat terpapar virus corona varia Omicorn?

Apapun varian virus Corona yang menginfeksi, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode perawatan terbaik. "Anda bisa berkonsultasi secara virtual dengan dokter untuk mengurangi penyebaran," saran Singh.

Jika Anda terpapar Covid-19, kaat Signh, pastikan untuk banyak istirahat, terhidrasi dengan baik, dan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas seperti pelega tenggorokan, pereda nyeri seperti ibuprofen, dan obat penurun demam seperti acetaminophen, atau Tylenol.

Cara terbaik untuk melindungi dari dari virus Corona jenis apapun adalah dengan melakukan vaksinasi. "Selain vaksinasi, Anda tetap perlu melakukan protokol kesehatan," ungkap Signh.

Jika Anda pernah berinteraksi dekat dengan orang yang mengalami komplikasi akibat Covid, Signh menyarankan agar Anda melakukan tes sesegera mungkin. "Sebaiknya, Anda melakukan tes PCR karena hasilnya lebih akurat untuk mendeteksi segala jenis varian Covid-19," tambah Signh.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia dan gejala infeksi virus corona Omicron. Segera dapatkan vaksin Covid-19 karena terbukti bisa mencegah keparahan akibat infeksi virus corona Omicron.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×