Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah penambahan kasus positif Covid-19 harian di Indonesia kembali melonjak tinggi pada November 2022. Pemerintah menyiapkan pemberian suntik vaksin Covid-19 booster 2 untuk kelompok masyarakat tertentu.
Vaksin Covid-19 2 kedua ini untuk meningkatkan kekebalan atau imunitas terhadap virus corona. Pasalnya, varian baru virus corona Omicron XBB dan lainnya telah menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik tinggi pada November 2022 ini.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 7.644 kasus baru positif virus corona pada Selasa 22 November 2022. Sehari sebelumnya, Senin 21 November 2022 bertambah 4.306 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia.
Sepanjang pekan lalu, penambahan kasus positif Covid-19 harian malah lebih tinggi lagi, mencapai angka 8.000. Dengan tambahan itu, total kasus positif Covid-19 di Indonesia per 22 November 2022 menjadi 6.620.317 sejak pandemi corona terjadi.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 per 22 November 2022 bertambah 4.984 orang sehingga menjadi sebanyak 6.398.648 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus positif Covid-19 per 22 November 2022 di Indonesia bertambah 51 orang menjadi sebanyak 159.473 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 22 November 2022 mencapai 62.196 kasus, bertambah 2.609 dari sehari sebelumnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Mendaki, Kenali gejala Covid-19 Terbaru
Vaksin Covid-19 booster 2
Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis 2, atau suntikan keempat, kepada lansia berusia diatas 60 tahun.
Kebijakan vaksin Covid-18 booster 2 ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022.
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril menyebutkan kebijakan vaksin Covid-18 booster 2 tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan, untuk mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19.
Di saat bersamaan, SE tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong Pemerintah Daerah dan fasyankes penyelenggara vaksinasi baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan vaksinasi Covid-19 booster 2 bagi lansia.
Vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk dosis booster 2 adalah vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM dan rekomendasi ITAGI serta memperhatikan vaksin yang tersedia di masing-masing daerah.
Berikut adalah regimen vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster 2 bagi lansia, diantaranya :
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
“Adapun vaksinasi Covid-19 booster 2 untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan, sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu” kata dr. Syahril.
Lebih lanjut, dr. Syahril menekankan agar percepatan vaksinasi booster 2 lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70% dari populasi.
“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,”Ungkap dr. Syahril.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar daerah yang cakupan vaksinasinya belum mencapai target kekebalan kelompok yakni minimal 70% dari populasi terus digencarkan.
dr. Syahril juga mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster terutama pada lansia agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi terdekat.
“Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” ujar dr. Syahril.
Itulah perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga November 2022 serta rencana dan syarat pemberian vaksin Covid-19 booster 2. Segera kunjungi layanan vaksin untuk mendapatkan vaksin Covid-19 booster karena kasus Covid-19 kembali melonjak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News