Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center for Indonesia Taxation (CITA) melihat target penerimaan perpajakan tahun ini cukup berat. Pasalnya, pemerintah mesti mengejar pertumbuhan penerimaan perpajakan hingga 19,8% dari realisasi penerimaan pajak tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1.315,9 triliun.
Padahal target tahun ini mencapai Rp 1.577,6 triliun. Sedangkan target tahun 2018 yang sedikit lebih rendah atau Rp 1.424 triliun saja tidak tercapai.
"Kalau untuk 100% di 2019 cukup berat. Perkiraan saya hanya mencapai 97% mempertimbangkan capaian 2018," jelas Yustinus Prastowo, Direktur CITA saat dihubungi Kontan.co.id, pekan lalu.
Tahun ini, secara umum Yustinus melihat tantangan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah kepatuhan wajib pajak (WP) yang belum naik signifikan. Presentasi pencapaian di tahun 2018 menunjukkan adanya ketimpangan. Hanya kantor pajak dengan wilayah yang cenderung berskala besar yang relatif patuh. Sedangkan di daerah pencapaiannya agak rendah.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Yustinus melihat DJP perlu melakukan optimalisasi tax audit. Utamanya menyasar pada WP yang tidak mengikuti tax amnesty dan belum patuh.
"Pengawasan pajak pertambahan nilai juga perlu ditingkatkan," tambah dia.
Selain itu, Yustinus juga menilai harga komoditas yang masih akan fluktuatif akan menjadi hambatan bagi DJP. Apalagi sistem pemanfaatan data AEoI juga belum sepenuhnya siap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News