kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cita-cita Partai Demokrat jadi oposisi


Minggu, 18 Mei 2014 / 22:21 WIB
Cita-cita Partai Demokrat jadi oposisi
ILUSTRASI. 10 pemain & pelatih terbaik di Piala Dunia 2022 ada Kylian Mbappe dan Messi, simak nama lainnya!


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Partai Demokrat (PD)vberniat menjadi partai oposisi selama lima tahun ke depan. Itulah yang menjadi salah satu butir hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rampimnas) yang digelar partai berlambang mercy ini di Hotel Sultan, Minggu (18/5). Jika nantinya menjadi oposisi, Demokrat bercita-cita ingin membenahi internal partai menjadi makin modern dan profesional.

Cita-cita tersebut disampaikan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai memimpin Rapimnas. "Partai Demokrat bertekad untuk melakukan pembenahan dan pembangunan partai selama lima tahun mendatang secara serus dan berkelanjutan menuju partai yang makin modern, profesional dan dedikatif terhadap rakyat," tutur SBY saat konferensi pers.

SBY mengatakan bila nantinya cita-cita PD menjadi oposisi terwujud, maka selama lima tahun ke depan partainya akan menjadi penyeimbangn dan pengontrol jalannya pemerintahan. PD ingin menjadi oposisi dan penyeimbang yang kritis dan cerdas serta rasional terhadap pemerintah yang akan datang. 

Kendati tidak berada dalam pemerintahan, lanjut SBY, PD tetap bekerja dan pro pada kepentingan rakyat. Namun meskipun sudah mengemukakan hasil Rapimnas tersebut kepada rakyat, tapi keputusan final dan definitif tersebut masih diundur dua hari lagi yakni pada Selasa (20/5). Dan keputusan terakhir berada di tangan Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembinan Partai yang dua-duanya dipegang SBY.

Meskipun tidak mendukung Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto, PD masih menyimpang peluang untuk menghadirkan poros ketiga dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Sehingga sikap yang disampaikan saat ini bukanlah sifat akhir dan masih membuka kemungkinan untuk berkoalisi di luar koalisi yang mendukung capres Jokowi dan capres Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×