kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chatib Basri ungkap dampak virus corona ke pertumbuhan ekonomi Indonesia


Selasa, 18 Februari 2020 / 19:38 WIB
Chatib Basri ungkap dampak virus corona ke pertumbuhan ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Mantan Menteri Keuangan M Chatib Basri.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkap dampak virus corona baru (Covid-19) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia berpendapat, penyebaran virus ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di bawah 5%.

Dia mengakui belum bisa memproyeksi kapan penurunan pertumbuhan tersebut akan terjadi ke Indonesia. Namun, dia mengatakan, kasus virus SARS yang terjadi belasan tahun lalu bisa diambil sebagai gambaran.

Baca Juga: Ekonom: Ekspor-impor turun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa 5%, asal...

Menurut Chatib, di kuartal I-2003, pertumbuhan ekonomi China menurun menjadi 9% dari sebelumnya yang mencapai 11%. Di kuartal berikutnya, ekonomi China kembali tumbuh menjadi 10%, dan kembali stabil di kuartaI III dan IV.

Dengan pola tersebut, dia melihat pertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 1% akibat SARS. Sementara, setiap penurunan pertumbuhan ekonomi China sebesar 1%, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,1% hingga 0,3%.

"Kalau China turun 1%, mungkin pertumbuhan kita bisa turun 0,1%-0,3%. Jadi kalau angka [pertumbuhan ekonomi] terakhir 5%, bisa jadi [pertumbuhan ekonomi 2020] di bawah 5%, bisa jadi kisarannya kira-kira 4,7%-4,9% kalau polanya sama seperti SARS," tutur Chatib, Selasa (18/2).

Sektor yang paling berpengaruh, lanjutnya, adalah sektor-sektor yang banyak berhubungan dengan perdagangan. Ini membuat ekspor dan impor terhambat.

Bila impor barang terhambat, maka akan terjadi kekosongan barang, sehingga harganya melonjak. Sementara, bila impor barang modal terhambat, produksi juga akan bisa terganggu.

Tak hanya perdagangan, virus corona juga turut berdampak pada pariwisata. Penyebaran virus ini dianggap bisa mempengaruhi kurangnya kunjungan wisatawan asing.

Chatib juga mengatakan, penurunan tersebut bisa terjadi bila tidak ada upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus cepat melakukan berbagai tindakan, khususnya upaya-upaya mendorong perekonomian di dalam negeri.

Baca Juga: Ekspor - impor turun di awal 2020, ini tanggapan Kemenko Ekonomi

"Kalau efek datang dari luar, maka yang harus diantisipasi adalah mendorong dari dalam. Misalnya memberikan program keluarga harapan (PKH) untuk yang miskin, memberi program cash for training, kartu pra kerja dipakai," tutur Chatib.

Tak hanya itu, Chatib juga berpendapat, harus ada upaya untuk mendorong peningkatan wisatawan dari dalam negeri. Upaya yang bisa dilakukan seperti memberi diskon bagi penginapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×