kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chatib Basri Prediksi Singapura Masuk Jurang Resesi Tahun Depan


Rabu, 19 Oktober 2022 / 18:35 WIB
Chatib Basri Prediksi Singapura Masuk Jurang Resesi Tahun Depan
ILUSTRASI. Perekonomian global di tahun 2023 diperkirakan akan gelap gulita. Kompas/Priyombodo (PRI) 06-01-2014


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Perekonomian global di tahun 2023 diperkirakan akan gelap gulita. Sejumlah lembaga bahkan memperkirakan perekonomian global akan masuk jurang resesi pada tahun depan.

Di tengah ancaman resesi tersebut, Peneliti Ekonomi Senior Chatib Basri meyakini bahwa Singapura akan menjadi salah satu negara yang masuk ke jurang resesi tahun depan. Hal ini dikarenakan perekonomian global yang gelap gulita akan memberi tekanan pada negara-negara yang tergantung pada ekspor.

"Dampak global akan sangat terasa pada negara yang ketergantungan global sangat besar. Jadi, negara seperti Singapura di mana rasio dari ekspor terhadap PDB-nya 200%. Saya jamin Singapura tahun 2023 itu akan resesi," ujar Chatib dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global," Rabu (19/10).

Baca Juga: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara PDB Terbesar di Dunia

Hal yang serupa juga dialami Singapura pada saat masa pandemi covid-19 di tahun 2020, di mana pada saat itu perekonomiannya mengalami pertumbuhan negatif 13% pada kuartal I-2020.  Hal ini lantaran pada saat aktivitas perdagangan global terhenti, Singapura menjadi salah satu negara yang terpukul.

Di sisi lain, Chatib mengatakan bahwa negara yang memiliki porsi pasar domestik yang besar akan relatif aman dari efek rambatan perlambatan ekonomi ataupun resesi global. Sehingga negara seperti Singapura yang tidak memiliki pasar domestik yang luas maka diperkirakan akan mengalami resesi di tahun depan.

"Ini yang tidak terjadi di Singapura, Singapura gak ada pasar domestik, orang negaranya sebesar Kebayoran, karena itu mereka sangat tergantung (ekspor) terlihat rasio dari ekspor PDB-nya itu 200%", katanya.

Meski begitu, Chatib menilai bahwa Singapura akan mengalami pemulihan yang sangat cepat, seperti yang terjadi pada tahun 2021 hingga 2022 yang berhasil tumbuh di atas 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×