kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cerita satu malam di Istana Negara


Selasa, 26 Maret 2013 / 11:00 WIB
Cerita satu malam di Istana Negara
ILUSTRASI. Jadwal Liga Inggris Man City vs Crystal Palace: The Citizens bangkit lawan The Eagles


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Selasa (19/3/2013) malam, di Istana Negara, Jakarta, sejumlah wartawan menghadiri santap malam kenegaraan yang diadakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjamu Presiden Belarus Alexandr Lukashenko.

Para wartawan duduk di antara undangan. Di salah satu meja, seorang wartawan diapit Menteri Kehakiman Belarus Slizhevsky Oleg dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Menteri Kehakiman Belarus yang berusia 42 tahun itu bertanya jabatan sang wartawan. Sang wartawan segera memperkenalkan diri sebagai seorang wartawan. Menteri Kehakiman itu segera bertanya lagi, ”Tentu Anda wartawan koran atau media pemerintah bukan.”

Ketika sang wartawan mengatakan dirinya dari koran swasta atau independen, Menteri Kehakiman dari mantan negara bagian Uni Soviet itu langsung mengernyitkan keningnya.

Kemudian Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menjelaskan kembali kepada Menteri Kehakiman Belarus itu bahwa sang wartawan yang mereka apit ini juga sering ”menghantam atau mengkritik” pemerintah. Gita memperagakan kata-katanya dengan kedua belah tangannya. Tangan kanannya mengepal mengibaratkan sebagai ”wartawan swasta itu” dan telapak tangan kirinya dengan jari-jari terbuka sebagai pemerintah. Telapak tangan kanan dengan jari mengepal itu dihantam-hantamkan ke telapak tangan kiri untuk melukiskan betapa hebatnya kritik sang wartawan kepada pemerintah. Tentu ini dalam suasana bercanda.

Sang wartawan tertawa terbahak-bahak diiringi alunan suara penyanyi pop Indonesia melantunkan tembang yang biasa dibawakan penyanyi Inggris, Adele, ”Some One Like You”. Gita Wirjawan senyum, sedangkan Menteri Kehakiman tidak senyum dan tidak tertawa. Wajahnya penuh ekspresi bertanya-tanya. Ia hanya mengatakan, ”Tentu Pemerintah Indonesia ini baik hati kepada media massa, ya.”

Usai jamuan makan malam dan Presiden Belarus meninggalkan Istana, Presiden Yudhoyono dan para wartawan melanjutkan berhandai-handai. Di situ ada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Energi dan Sumber Mineral Jero Wacik. Ketua DPR Marzuki Alie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo melihat dari luar lingkaran kerumunan wartawan dan Presiden Yudhoyono.

Di situ antara lain dibicarakan rencana pertemuan informal wartawan dengan Presiden sambil menikmati nasi goreng resep SBY. ”Banyak pemimpin redaksi yang menunggu nasi goreng itu Pak Presiden,” ujar Wahyu Muryadi dari majalah Tempo dengan gaya teatrikalnya. (Joseph Osdar/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×