kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cerita jemaah haji Indonesia saat disambut Putra Raja Salman


Rabu, 17 Juli 2019 / 06:50 WIB
Cerita jemaah haji Indonesia saat disambut Putra Raja Salman


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar pukul 12.30 waktu Arab Saudi (WAS), pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji asal Embarkasi Jakarta Kloter JKG-11, mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, pada Minggu (14/07).

Hamparan karpet merah, tentara bersenjata dan sejumlah pria bersorban, gambaran pertama yang dilihat Manarul Hidayat (27 tahun) dan Ahmad Jurjani (38 tahun), saat masuk ke jalur pemeriksaan Makkah Route.

Mereka adalah dua dari ratusan jemaah kelompok terbang (kloter) 11, Embarkasi Jakarta Pondok Gede, yang disambut langsung Putra Raja Salman, Pangeran Faishol bin Salman bin Abdulaziz Bin Saud.

Manarul kembali mengenang perjumpaan dengan sang pangeran. Saat seorang pria berjubah berbicara dalam Bahasa Arab dan memberikan kode bersalaman kepada jemaah yang datang, di jalur pemeriksaan.

Saat mendekati jalur x-ray, dia mendengar langsung seorang pria berjas, yang ternyata adalah Dubes Indonesia Agus Maftuh memberitahu jika di sebelahnya merupakan putra Raja Salman.

"Pertama kali masuk tegang, kok ada tentara bawa senjata. Terus ada pria berjubah bicara bahasa Arab dan kasih kode buat salaman. Ya salaman aja, terus ada yang bilang juga ini putra raja, menyambut. Bangga banget gak nyangka, luar biasa," kata Manarul Hidayat memperlihatkan wajah sumringah saat Tim Media Center Haji (MCH) menemuinya di Hotel Royal Al Saad, Senin (15/7) dilansir dari laman Kemenang.

Dia menyangka jika pengawalan ketat adalah buat pemeriksaan jemaah. Tetapi ternyata ada penyambutan dari orang yang tak mereka sangka.

Sambutan hangat ucapan selamat datang dan salam berbahasa Arab disampaikan pangeran kepada dirinya. Jabatan tangan pun terjadi di antara keduanya.

"Beliau bilang Ahlanwasahlan ila Madinatul Munawaroh. Kemudian mengucapkan Assalamu'alaikum, mabruk dan saya sambut juga. Wangi dan jubahnya terlihat mewah," ujar Manarul menggambarkan pertemuan berkesannya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×