Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mencegah banyaknya vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan, kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempercepat vaksinasi terutama vaksinasi booster atau dosis ketiga.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, arahan tersebut berkaca pada akan cukup banyak lagi vaksin Covid-19, yang datang ke Indonesia hingga akhir tahun ini.
Percepatan booster diperlukan mengingat vaksin hibah yang diperoleh dari negara maju telah memasuki masa kedaluwarsa dan memenuhi gudang penyimpanan. Maka untuk vaksin yang akan datang nantinya pemerintah akan mempercepat laju penyuntikan booster untuk mencegah kedaluwarsa.
Untuk vaksin yang telah kedaluwarsa tersebut, Pemerintah berencana melakukan pemusnahan yang akan didampingi oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung, dan aparat penegak hukum lainnya.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Vaksin Booster Tingkatkan Kadar Antibodi Berlipat-lipat
"Bapak Presiden juga bisa memberikan arahan, akan cukup banyak vaksin yang masih datang sekitar 71 juta lagi sampai akhir tahun. Agar booster-nya diperbanyak, karena memang kita sekarang sudah 412 juta dosis yang diberikan, dosis pertamanya juga sudah tembus 200 juta," kata Budi dalam keterangan pers di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/5).
Ia melanjutkan, sudah ada 200 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan dosis pertama di 2 minggu lalu. Sedangkan dosis kedua kini sudah mencapai 65% dari target seluruh populasi, serta booster baru 25%.
"Arahan Bapak Presiden juga sekaligus untuk mempercepat stok vaksin yang banyak yang ada di daerah-daerah sekarang itu segera menerapkan booster," imbuhnya.
Budi menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga penting dilakukan bagi masyarakat lantaran terbukti mampu meningkatkan kadar antibodi Covid-19. Dimana berdasarkan, data sero survei pada bulan Maret kemarin, rata-rata titer antibodi sebelum booster ialah 400. Kadar tersebut kemudian naik menjadi 5000-6000 ketika telah mendapatkan booster.
Baca Juga: Jokowi Bersyukur Pandemi Covid-19 Sudah Melandai
"Jadi booster itu meningkatkan kekebalan atau kekuatan antibodi atau kadar antibodinya itu berlipat-lipat, sehingga akan sangat melindungi masyarakat kalau mereka mengambil booster," paparnya.
Budi mengungkapkan, booster memiliki andil dalam melandainya kasus saat lebaran lalu. Dimana booster digunakan sebagai syarat masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.
"Booster itu meningkatkan kadar antibodi tinggi sekali sekali. Kenapa lebaran kemarin datar, karena booster-nya itu dipakai sebagai syarat perjalanan kan? sehingga dengan demikian orang-orang yang pulang itu relatif lebih aman lah untuk bisa beraktifitas normal," tegasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News