kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah Krisis Pangan, Begini Upaya Kementan Genjot Produksi Pangan di Tahun Depan


Rabu, 16 November 2022 / 09:33 WIB
Cegah Krisis Pangan, Begini Upaya Kementan Genjot Produksi Pangan di Tahun Depan
ILUSTRASI. Petani memanen padi di desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/5/2022). Kementan telah menyiapkan strategi dalam peningkatan produktivitas pangan untuk tahun 2023 dalam mengantisipasi krisis.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia dihadapkan dengan isu krisis pangan termasuk indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) pun telah menyiapkan strategi dalam peningkatan produktivitas pangan untuk tahun 2023 dalam mengantisipasi krisis.

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyo mengatakan, setidaknya ada 4 program prioritas yaitu program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah dan daya saing, program pendidikan dan pelatihan vokasi serta program dukungan management.

Dalam program tersebut akan dibagi menjadi 4 sektor. Pertama, tanaman pangan. Dalam tanaman pangan Kementan akan fokus terhadap peningkatan indeks pertanahan padi, pengembangan biofortifikasi, pengembangan kawasan jagung dan pengembangan kedelai.

Baca Juga: Stok Defisit, Beberapa Komoditas Pangan Ini Perlu Impor

Kedua, sektor hortikultura. Pada sektor ini Kementan fokus pada pengembangan kampung hortikultura, pengembangan agro industri hortikultura.

"Adapun daerah yang dikembangkan kan yaitu Temanggung, Wonosobo, Gersik dan Bantul," kata Kasdi dalam rapat kerja bersama Komisi IV, Selasa (15/11).

Selanjutnya pengembangan benih hortikultura, pengembangan UMKM Hortikultura dan pekarangan pangan lestari.

Ketiga, sektor perkebunan. Pada sektor ini fokus Kementan yaitu pengembangan Korporasi rakyat rumah tangga, produksi benih 15 juta batang dan pengembangan kawasan kopi,kelapa, jambu mete, kakao dan pinang.

"Kemudian penguatan hilirisasi pinang ekspor, pengembangan sagu, berbasis Korporasi petani, percepatan swasembada gula konsumsi dan pengembangan gula non tebu, aren dan kelapa," tambah Kasdi.

Sementara untuk peternakan, kegiatan utama yang akan dikembangkan yaitu pengembangan desa koorporasi sapi, pengembangan koorporasi kambing dan domba, pengembangan sarang burung walet, pengembangan sapi potong berbasis padang, pengembalian dan integrasi sapi sawit.

Baca Juga: Beberapa Harga Pangan Naik, Kementan Sebut Ditingkat Produsen Harga Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×