Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan kasus Covid-19 yang cukup signifikan, membuat pemerintah melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah keparahan. Upaya menekan keparahan karena adanya varian omicron, dengan akselerasi vaksin Covid-19 dan booster bagi seluruh masyarakat terus didorong.
"Pemerintah juga meminta agar masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau booster agar langsung melakukan suntikan vaksin di gerai-gerai yang telah disediakan pemerintah," tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual Evaluasi PPKM, Senin (24/1).
Luhut menambahkan, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua dengan sasaran masyarakat umum dan lansia terutama di provinsi, kabupaten, kota yang belum memenuhi jumlah capaian dosis vaksinasi.
"Saya memohon khusus kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan wilayah di daerah-daerah yang dosis 2 umum dan lansia masih di bawah rata-rata untuk mempercepat vaksinasi supaya memberikan perlindungan lebih terhadap varian omicron ini, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan akan lebih dapat dimitigasi," imbuhnya.
Meski tingkat hospitality dari kasus omicron rendah, namun masyarakat diminta tidak menganggap enteng. Pemerintah juga memastikan sistem kesehatan di Indonesia siap dalam menghadapi varian ini. "Kesiapan rumah sakit dan obatnya, berkali-kali saya sampaikan kita semuanya lebih dari cukup," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Sistem Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Lonjakan Kasus Omicron
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan surveilans dalam menghadapi varian omicron. Dengan kasus yang semakin banyak maka tidak semua kasus akan dilakukan whole genome squencing (WGS).
Pemerintah akan menggunakan PCR SGTF yang dapat mendeteksi varian omicron lebih cepat. Saat ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan distribusi PCR SGTF dan akan terus ditambah ke tiap-tiap daerah.
"Genome squencing akan kita arahkan untuk analisa pola penyebaran kasur omicron," imbuh Budi.
Pemerintah juga berharap daerah tetap disiplin dalam melaksanakan testing 1:1.000 penduduk per minggu. Kemudian penerapan isolasi baik di rumah, isolasi terpusat ataupun rumah sakit tetap dijalankan sesuai protokol yang ada.
"Bantuan dari telemedicine sudah dilakukan di Jakarta dan kami lihat hasilnya baik," ujarnya.
Vaksinasi juga akan dipercepat baik untuk lansia dan vaksinasi bagi anak. Melihat kondisi kasus omicron di DKI Jakarta dan Bodetabek maka Pemerintah akan mempercepat vaksinasi booster di wilayah ini dalam 2-3 minggu ke depan.
Dari segi kesiapan fasilitas kesehatan, Budi menyebut, ada sekitar 80.000 tempat tidur di seluruh Indonesia dan masih dapat dinaikkan alokasinya hingga 150.000 unit. Dimana tingkat keterisian saat ini baru mencapai 5.000 tempat tidur.
"Oksigen, obat-obatan, tenaga kesehatan kita juga sudah siapkan. Mudah-mudahan ini tidak dibutuhkan karena memang kami berharap yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah," imbuh Budi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Luhut Tegaskan Pemerintah Tak Akan Terapkan PPKM Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News