Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebanyak 500 TKA asal China akan masuk di wilayah Sulawesi Tenggara secara bertahap pekan ini.
Mereka rencananya bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel di Sulawesi Tenggara. Kedatangan para TKA asal China tersebut telah disetujui oleh pemerintah pusat.
Namun di daerah, kedatangan para TKA ditolak oleh Gubernur Sultra dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sultra termasuk DPRD Sultra, Damrem, Kapolda, hingga pihak Imigrasi.
Baca Juga: Cegah penyebaran corona, Wali Kota Kendari tutup akses kedatangan TKA dari China
Penolakan dilakukan karena bertentangan dengan keadaan masyarakat Sultra yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan masalah TKA pernah memicu gejolak masyarakat, meskipun dilengkapi dengan dokumen bebas dari Covid-19 seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, saat ada 46 TKA China yang masuk ke wilayahnya.
Sementara itu, Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Aris Wahyudi mengatakan, perusahaan yang akan mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China sudah berupaya mencari pekerja lokal.
Baca Juga: Tenaga Kerja Asal China Dilarang Masuk, Operasional Smelter Ifishdeco Terhambat
"Mereka sudah berusaha mencari tenaga kerja lokal Indonesia, namun tak ada yang mau karena lokasi dan ketidakmampuan sesuai jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan," ujar Aris kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Covid-19, MUI Desak Pemerintah Tolak Masuknya TKA China"
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Bayu Galih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News