kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Catat, Kominfo buka beasiswa pelatihan digital untuk 20 ribu orang


Selasa, 12 Maret 2019 / 19:36 WIB
Catat, Kominfo buka beasiswa pelatihan digital untuk 20 ribu orang


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah kini siap membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) menyongsong industri 4.0. Dalam Forum Merdeka Barat 9, beberapa kementerian teknis fokus pada perbaikan pendidikan berdasar keterampilan alias vokasi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) misalnya, fokus pada pengembangan digital talent scholarship alias beasiswa talenta digital. Program ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan talenta digital berdasarkan World Bank (WB) sebanyak 9 juta orang sepanjang 2015-2030.

"Kita kan fokusnya ke ekonomi digital," jelas Menkominfo Rudiantara di kantornya saat FMB 9, Selasa (12/3).

Apalagi Rudiantara memproyeksikan ekonomi digital akan menyumbang pendapatan hingga US$ 130 miliar pada tahun 2020. Nominal tersebut bisa tercapai apabila SDM memenuhi kualifikasi kebutuhan skill digital.

Dengan kebutuhan 9 juta orang, maka per tahun pemerintah perlu memenuhi 600 ribu orang dengan kemampuan digital. Sedangkan melalui program tersebut, Kominfo baru menargetkan 20 ribu hingga 25 ribu orang.

"Kami bicara dengan Google dan Microsoft, mereka kesulitan cari teknisi untuk talent mereka," ujar Rudiantara.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tahun ini Kominfo menyediakan anggaran Rp 140 miliar untuk melatih 20 ribu orang yang disiapkan memiliki keahlian digital.

Sebab bila dibandingkan dengan program yang dibuat beberapa perusahaan seperti Apple, tenaga kerja lulusan mereka juga masih belum memenuhi.

Rudiantara menyebut, Apple hanya meluluskan sekitar 200 orang. Selain itu, dia melihat sistem ini belum terstruktur.

"Perguruan tinggi menghasilkan gelar sarjana, jadi pemerintah mencari jalan baru larinya ke skill vokasi jadi paralel dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi," jelas Rudiantara.

Sebagai pilot project 2018, Kominfo merekrut 1.000 orang dengan jumlah pendaftar mencapai 46 ribu.

Selain itu, Kominfo juga menyediakan platform karir. Perusahaan nantinya bisa mencari calon tenaga kerja yang mumpuni khususnya di sektor digital.

Kominfo juga berharap yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya yang berlatar belakang teknisi atau IT, justru dari lintas bidang sangat diperlukan mengingat luasnya cakupan ekonomi digital.

Cakupan pelatihan ini antara lain artificial intelligence, big data analytics, cloud computing, cyber security, digital policy hingga graphic design dan animasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×