kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.859   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.400   16,91   0,23%
  • KOMPAS100 1.126   5,56   0,50%
  • LQ45 881   5,35   0,61%
  • ISSI 225   0,66   0,29%
  • IDX30 451   3,43   0,77%
  • IDXHIDIV20 539   3,64   0,68%
  • IDX80 128   0,85   0,67%
  • IDXV30 131   1,18   0,91%
  • IDXQ30 149   0,78   0,53%

Cara Daftar Program Petani Milenial 2024, Klik latihanonline.pertanian.go.id


Kamis, 14 November 2024 / 02:50 WIB
Cara Daftar Program Petani Milenial 2024, Klik latihanonline.pertanian.go.id
ILUSTRASI. Kementerian Pertanian saat ini tengah menggeber pertanian di Indonesia lewat program Petani Milenial. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kementerian Pertanian saat ini tengah menggeber pertanian di Indonesia lewat program Petani Milenial.

Mengutip Kompas.com, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, sudah ada 20.000 pemuda yang mendaftar sebagai petani milenial. 

Dari jumlah itu, Kementerian Pertanian telah menerima 3.000 petani milenial untuk membantu program cetak sawah. 

“Sekarang sudah ada 3.000 (petani milenial), dan (yang) mendaftar 20.000 sekarang,” kata Amran di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024). 

Amran mengatakan bahwa dirinya ingin memaksimalkan bonus demografi, di mana ia menyebut 52 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif. 

Bonus demografi itu diperkirakan terjadi pada 2030-2040. 

“Saya ulangi, ada bonus demografi 52 persen. Ada sumber daya alam melimpah, ada teknologi buatan anak bangsa,” kata Amran. 

Baca Juga: Kemenperin Dukung Penyerapan Susu untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Amran memberikan iming-iming bahwa jika milenial terlibat di pertanian, mereka akan mendapatkan pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan. 

“Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, (penghasilan) Rp 2 juta, 3 juta. Artinya, menarik kan?” kata Amran. 

Di sisi lain, Kementan juga telah membentuk brigade yang terdiri dari kaum milenial untuk mengolah lahan pertanian. 

“Satu brigade dengan 15 orang milenial untuk mengolah 200 hektar, disiapkan combine harvester, traktor, dan penunjang produksi lainnya, dengan nilai investasi Rp 3 miliar lebih,” kata Amran dalam keterangan tertulis, 14 Oktober 2024. 

Dalam skemanya, hasil usaha pertanian dibagi menjadi 70 persen dan 30 persen, di mana 70 persen merupakan hasil yang didapat oleh para petani milenial dan 30 persen bagi pemilik lahan. 

Amran mengatakan, total 3.000 petani generasi muda telah dilibatkan untuk menggarap lahan pertanian. Namun, ia menargetkan akan merangkul 50.000 petani milenial maupun Gen Z di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Dorong Regenerasi Petani, Kementan Jalin Kerjasama dengan Pemkab Hulu Sungai Selatan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×