kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.061   77,63   1,11%
  • KOMPAS100 1.056   15,88   1,53%
  • LQ45 830   13,14   1,61%
  • ISSI 214   1,37   0,65%
  • IDX30 424   7,47   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,82   1,54%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,25   1,62%

Calon Deputi Gubernur BI, Doddy Zulverdi langsung paparkan strategi


Selasa, 27 Maret 2018 / 21:30 WIB
Calon Deputi Gubernur BI, Doddy Zulverdi langsung paparkan strategi
ILUSTRASI. Doddy Zulverdi saat uji kelayakan dan kepatutan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Selasa (27/3). Kandidat ketiga yang diuji adalah Doddy Zulverdi.

Berbeda dengan dua calon sebelumnya yang dengan  menyampaikan visi dan misi lebih dulu, Doddy langsung menyampaikan strategi yang akan ditempuh agar Indonesia tidak terlalu rentan terhadap gejolak eksternal dan strategi meningkatkan perekonomian.

Untuk mengurangi kerentanan, itu, Doddy mengatakan bahwa defisit transaksi berjalan harus dikurangi "Atau bahkan surplus transaksi berjalan,” kata Doddy di Gedung DPR RI, Selasa (27/3).

Doddy memaparkan, untuk menjaga tekanan eksternal, maka nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Adapun perlu menambah instrumen transaksi lindung nilai dan memperluas kerja sama local currency settlement framework serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian nasional.

Kemudian pengembangan infrastruktur pasar keuangan juga diperlukan, khususnya spesifik mengenai percepatan pembentukan central counterparty clearing (CCP). "Ini suatu lembaga yang muncul di negara maju untuk mendorong transaksi derivatif,” kata Doddy.

Untuk meningkatkan perekonomian sekaligus mengurangi disparitas, ada beberapa strategi yang ia paparkan. Pertama, menjalankan peran advisory dalam membantu pemerintah mengidentifikasi informasi masalah struktural di beberapa daerah. Kedua, merumuskan kebijakan makroprudensial yang bersifat insentif.

Ketiga, mendukung pembiayaan infrastruktur melalui pendalaman pasar keuangan. Keempat, pemerataan investasi melalui peran kantor perwakilan di dalam negeri dan di luar negeri. Kelima, memanfaatkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis. Keenam, edukasi melalui BI Institute dan Badan Supervisi BBI.

Sekilas info, Doddy menempuh pendidikan sarjana di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran pada tahun 1991 dan melanjutkan pendidikan di Columbia University Economics Policy Management Amerika Serikat dan meraih gelar Master pada tahun 1997.

Kariernya di BI pertama kali adalah sebagai Staf di Departemen Sumber Daya Manusia 1993-1998. Pada 2015, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI dan pada tahun yang sama ditunjuk sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter oleh Gubernur BI Agus Martowardojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×