kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Doddy Zulverdi: Perbaikan CAD dan kontrol untuk investor butuh waktu


Selasa, 27 Maret 2018 / 21:11 WIB
Doddy Zulverdi: Perbaikan CAD dan kontrol untuk investor butuh waktu
ILUSTRASI. Doddy Zulverdi saat uji kelayakan dan kepatutan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Selasa (27/3). Kandidat ketiga yang diuji adalah Doddy Zulverdi.

Dalam sesi tanya jawab, Doddy diberikan pertanyaan oleh anggota Komisi XI DPR soal perbaikan current account deficit (CAD) agar menjadi surplus dan soal kontrol untuk investor agar tidak bisa serta merta keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Atas kedua hal tersebut, Doddy memandang bahwa keduanya membutuhkan waktu. Untuk perbaikan CAD, Doddy mengatakan bahwa dari segi peran, BI tidak bisa masuk ranah yang berkaitan dengan sektor riil secara langsung, tetapi bukan tidak mungkin ada pendekatan secara tidak langsung.

"Perbaikan CAD memang butuh waktu. Suatu negara bisa alami krisis seberapa besar tekanannya dan kerentanannya. Dalam hal ini kami lihat pendekatan ini lebih ke kerentanan. Begitu masuk ke upaya mengurangi kerentanan, BI tidak bisa jawab langsung permasalahan CAD. Akan tetapi, keyakinan investor akan bisa kami jaga. Mereka yang biayai CAD. Kami terus pastikan upaya stabilisasi," kata Doddy di Gedung DPR RI, Senin (27/3).

Oleh karena itu, menurut Doddy, untuk long term financing, BI harus membuat investor nyaman. Belakangan ini, Doddy melihat, banyak trader di pasar karena ketidakpastian tinggi. Namun demikian, kebijakan untuk kontrol investor saat ini belum bisa dilakukan.

"Indonesia relatif terbuka dan kecil. Pendekatan itu sangat sensitif. Yang lebih baik adalah keyakinan kepada confidence," ucapnya.

Menurut dia, dilihat dari beberapa negara yang coba lakukan perubahan dari terbuka jadi tertutup ini sulit. Contohnya Malaysia yang melakukan ini awal pada 2017 lalu.

"Tapi akhirnya ada sanksi khusus. Pasar valas mereka dalam tanda kutip, dapat hukuman dari market," kata dia.

Sementara, negara lainnya seperti Thailand yang juga melakukan kontrol ini memiliki konteks yang  agak berbeda. Thailand lebih nyaman karena secara umum pasar valas surplus yang ditopang oleh CAD-nya yang surplus.

"Kita kan belum bisa membalikkan transaksi berjalan kita. Kontrol itu memang bisa saja dilakukan, tapi juga ada langkah lainnya yaitu memperbaiki CAD," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×