kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Caleg artis diprediksi akan tak laku di Pileg 2014


Kamis, 19 Desember 2013 / 15:40 WIB
Caleg artis diprediksi akan tak laku di Pileg 2014
ILUSTRASI. Menko Polhukam yang juga Ketua Dewan Penasehat DPP Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Mahfud MD ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Calon legislatif yang berlatar belakang artis diprediksi bakal tidak laku di Pemilu 2014 mendatang. berdasarkan survei Pol-Tracking Institute yang dirilis di Jakarta, Kamis (19/12/2013), caleg dari kalangan artis hanya disetujui oleh 18,7 persen responden.

Sebanyak 68.44 persen responden mengaku tidak setuju dan tidak akan memilih caleg artis. Sisanya, 15,85 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

"Ini cukup unik karena caleg dari kalangan artis ini harusnya lebih populer dibanding caleg dari kalangan lainnya," kata peneliti Pol-Tracking Institute Aria Budi saat memaparkan hasil surveinya.

Sementara itu, caleg paling dipilih adalah caleg yang merupakan figur baru dan muda. Sebanyak 68,44 persen mengaku setuju dengan caleg baru. Hanya 17.38 pemilih yang tidak setuju dan hanya 14,17 persen yang menjawab tidak tahu. Latar belakang lainnya secara berurut yakni Politisi dengan (64,79 persen), Pejabat Pemerintah (61,93 persen), Purnawirawan militer (61,78 persen), pengusaha (57,68 persen) dan putra daerah (45,68 persen).

Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha AR mengatakan, dengan temuan ini Partai harus berhenti mencari caleg dari latar belakang artis untuk menaikkan lumbung suaranya. Masyarakat saat ini, lanjut dia, sudah pintar dalam menjatuhkan pilihannya.

"Masyarakat sudah cerdas, tidak bisa dibohongi lagi oleh label artis. Masyarakat mulai melihat kualitas caleg dalam memilih," kata Hanta.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Jumlah sampel adalah 2010 warga di seluruh provinsi di Indonesia yang telah berusia 17 tahun dan bukan anggota TNI/Polri.

Survei dilakukan dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepecayaan 95 persen. Survei dilaksanakan pada rentang waktu 13 Seprtember 2013 hingga 11 Oktober 2013. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×