Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai cadangan devisa Republik Indonesia sampai akhir Oktober lalu mencapai US$ 91,799 miliar atau setara dengan 6,93 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini naik US$ 5,249 miliar selama rentang sebulan karena akhir September lalu, nilai cadev RI baru mencapai US$ 86,55 miliar.
Faktor penyebab terus menggelembungnya nilai cadev ini terutama disorong oleh derasnya aliran modal asing ke sistem keuangan domestik. Walhasil, transaksi modal dan finansial di neraca pembayaran kita pun terus mencatat surplus tinggi. Selain itu, Bank Indonesia mencatat, ekspor komoditas juga turut mendongkrak kenaikan nilai cadev.
"Ekspor yang masih tumbuh tinggi mendorong terjadinya surplus pada transaksi berjalan," jelas Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah dalam siaran pers yang dikutip KONTAN, Kamis (4/11).
Ekspor tetap tumbuh namun sedikit melambat bila dibandingkan pertumbuhan di periode sebelumnya. Pertumbuhan ekspor ini salah satunya disokong oleh masih kuatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra dagang, khususnya China dan India. "Harga komoditas yang cenderung meningkat juga turut mendukung peningkatan ekspor," kata Difi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
