Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Cadangan devisa Bank Indonesia (BI) berpotensi menggemuk sejalan dengan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed yang diperkirakan terjadi akhir tahun 2024 ini.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, mengatakan, apabila The Fed menurunkan suku bunga sebanyak dua kali atau 50 basis poin (bps) tahun ini, maka cadangan devisa BI berpotensi meningkat.
“Cadangan devisa kita bisa mencapai US$ 153 miliar (akhir tahun),” tutur Murdal kepada Kontan, Senin (7/8).
Baca Juga: Posisi Cadangan Devisa Juli 2024 Meningkat menjadi US$ 145,4 Miliar
Untuk diketahui, posisi cadangan devisa pada Juli 2024 mencapai US$ 145,4 miliar, naik dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 140,2 miliar.
Myrdal melanjutkan, meningkatnya cadangan devisa tersebut memberi sinyal bahwa amunisi moneter BI saat ini berkelimpahan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang saat ini masih dalam tren melemah.
Amunisi tersebut bahkan diperkirakan terus bertambah sejalan dengan pemangkasan suku bunga The Fed tersebut.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah juga akan cenderung apabila The Fed melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps. Nilai tukar rupiah pada akhir tahun 2024 bisa menguat ke level di bawah Rp 15.800 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas, Simak Proyeksi Untuk Rabu (7/8)
Sejalan dengan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed, BI juga diperkirakan akan menurunkan suku bunganya atau BI-rate setidaknya sebesar 25 basis poin, menjadi 6%.
Pemangkasan suku bunga BI tersebut, diharapkan bisa mendorong aktivitas sektor riil, sehingga perekonomian Indonesia bisa semakin menggeliat.
“Karena sektor moneter dibutuhkan lebih akomodatif, supaya membantu kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News