kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Cadangan devisa pada September turun, ini penyebabnya menurut ekonom


Selasa, 08 Oktober 2019 / 17:25 WIB
Cadangan devisa pada September turun, ini penyebabnya menurut ekonom
ILUSTRASI. Uang rupiah dan dollar AS


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) pada September 2019 menurun jadi US$ 124,3 miliar Padahal, pada Agustus 2019, cadangan devisa tercatat sebesar US$ 126,4 miliar. Danareksa Research Institute (DRI) melihat penurunan cadev tersebut bersifat musiman, karena penggunaan devisa untuk kebutuhan pemerintah.

"Ada devisa untuk pembayaran utang luar negeri (LN) pemerintah pada bulan September," ujar Head of Danareksa Research Institute Moekti Prasetiani saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Baca Juga: Posisi cadev September merosot, ini kata ekonom Samuel Aset Manajemen

Moekti melihat penurunan pada September 2019 ini memang murni karena pembayaran utang luar negeri dan bukan sebagai indikasi pelemahan ekspor pada bulan tersebut.

Moekti malah melihat kondisi ekspor membaik pada bulan September 2019 karena ada kenaikan harga komoditas. Sementara impor masih sama seperti bulan sebelumnya sehingga kondisi neraca perdagangan masih akan surplus.

"Ekspor memang salah satu penentu, tetapi bukan penentu satu-satunya dan penurunan cadangan devisa bulan September 2019 ini bukan karena pelemahan ekspor," tegas Moekti.

Moekti juga menambahkan bahwa cadangan devisa ke depan masih akan baik. Namun, juga perlu melihat kondisi neraca perdagangan Indonesia.

Namun, Ekonom BCA David Sumual melihat pelemahan kinerja ekspor masih berpotensi mengganggu perolehan devisa Indonesia untuk ke depan.

Menurut David, kinerja ekspor Indonesia masih loyo karena harga komoditas masih lemah. Ini juga merupakan dampak negatif dari ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas.

Baca Juga: Cadangan Devisa Tergerus, Kurs Rupiah Hari Ini Terkikis 0,18%

"Untuk ke depan, kalau komoditas masih lemah, kita tidak bisa berharap banyak dapat devisa ekspor," kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×