Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) pada September 2019 menurun jadi US$ 124,3 miliar Padahal, pada Agustus 2019, cadangan devisa tercatat sebesar US$ 126,4 miliar. Danareksa Research Institute (DRI) melihat penurunan cadev tersebut bersifat musiman, karena penggunaan devisa untuk kebutuhan pemerintah.
"Ada devisa untuk pembayaran utang luar negeri (LN) pemerintah pada bulan September," ujar Head of Danareksa Research Institute Moekti Prasetiani saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).
Baca Juga: Posisi cadev September merosot, ini kata ekonom Samuel Aset Manajemen
Moekti melihat penurunan pada September 2019 ini memang murni karena pembayaran utang luar negeri dan bukan sebagai indikasi pelemahan ekspor pada bulan tersebut.
Moekti malah melihat kondisi ekspor membaik pada bulan September 2019 karena ada kenaikan harga komoditas. Sementara impor masih sama seperti bulan sebelumnya sehingga kondisi neraca perdagangan masih akan surplus.
"Ekspor memang salah satu penentu, tetapi bukan penentu satu-satunya dan penurunan cadangan devisa bulan September 2019 ini bukan karena pelemahan ekspor," tegas Moekti.
Moekti juga menambahkan bahwa cadangan devisa ke depan masih akan baik. Namun, juga perlu melihat kondisi neraca perdagangan Indonesia.
Namun, Ekonom BCA David Sumual melihat pelemahan kinerja ekspor masih berpotensi mengganggu perolehan devisa Indonesia untuk ke depan.
Menurut David, kinerja ekspor Indonesia masih loyo karena harga komoditas masih lemah. Ini juga merupakan dampak negatif dari ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas.
Baca Juga: Cadangan Devisa Tergerus, Kurs Rupiah Hari Ini Terkikis 0,18%
"Untuk ke depan, kalau komoditas masih lemah, kita tidak bisa berharap banyak dapat devisa ekspor," kata David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News