kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Buruh minta UMP DKI 2014 Rp 3,7 juta


Selasa, 20 Agustus 2013 / 15:10 WIB
Buruh minta UMP DKI 2014 Rp 3,7 juta
ILUSTRASI. Kualitas udara yang buruk di rumah bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tuntutan buruh yang meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 secara nasional naik 50% belum reda. Kini, Forum Buruh DKI mengajukan tuntutan serupa. Pihaknya menuntut UMP DKI Jakarta 2014 sebesar Rp 3,7 juta per bulan.

Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI, Muhammad Toha mengatakan pertemuannya dengan Pak Ahok (Wakil Gubernur DKI, Basuki T. Purnama) setahun lalu sampai pada kesimpulan bahwa untuk hidup layak di Jakarta adalah berpenghasilan Rp 4 juta per bulan.

"Idealnya Rp 4 juta, tapi kami melihat ke arah yang lebih moderat yakni pada angka Rp 3,7 juta," ujar Toha, Selasa (20/8).

Ia mengatakan angka itu tidak muncul begitu saja, melainkan sudah melalui survei yang dilakukan setiap bulan. Menurutnya berdasarkan Survei Forum Buruh DKI per Juli muncul angka Rp 3.761.455 dengan perhitungan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta, Dedi Hartono mengatakan tuntutan buruh ini naik sekitar 60% dari tahun 2013 sebesar Rp 2,2 juta.

Jumlah ini di atas tuntutan KSPI yang menuntut UMP 2014 secara nasional naik 50%.

Dedi mengatakan akan menyuarakan dengan lantang dalam Forum Dewan Pengupahan yang akan dimulai pada September mendatang.

Ia mengatakan survei KHL yang dilakukan tim survei Dewan Pengupahan DKI yang berisikan pemerintah, pengusaha, dan juga pekerja per Juli merilis angka Rp 1, 959 juta.

"Survei ini dilakukan pada awal Juli setelah BBM naik, tapi sebelum gejolak harga.pasca kenaikan BBM," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×