CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.891   -76,00   -0,48%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Buruh minta kepastian dijamin BPJS


Selasa, 17 April 2012 / 20:56 WIB
Buruh minta kepastian dijamin BPJS
ILUSTRASI. Gas industri. ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.


Reporter: Hafid Fuad | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Sebanyak 100.000 buruh siap menyambut Hari Buruh se-Dunia alias Mayday pada 1 Mei nanti. Seperti tahun sebelumnya, isu yang muncul masih seputar tuntutan pemenuhan hak-hak kaum pekerja tersebut.

Said Ikbal, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mengungkapkan, 100.000 buruh tersebut berasal dari tiga konfederasi yang bakal aksi pada 1 Mei. "Tiga tuntutan sebagai isu utama yaitu jaminan sosial, upah layak, dan tenaga kerja outsourcing," katanya, Selasa (17/4).

Said menjelaskan, isu jaminan sosial terkait permintaan buruh kepada pemerintah agar menepati janjinya dalam merealisasikan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). "Kami minta BPJS Kesehatan berlaku pada 1 Januari 2014 dan BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Juli 2015," tandasnya.

Buruh khawatir kedua program jaminan sosial tersebut bakal berlarut-larut karena banyak kepentingan yang menghambat selesainya aturan pelaksana BPJS. Menurut Said, buruh juga meminta upah layak dengan merevisi Kepmen 17/2005 tentang Komponen Hidup Layak (KHL). Jumlah komponen yang saat ini terdiri dari 46 item harus ditambah menjadi 122 item. Proses revisi ini diminta selesai pada bulan juli nanti.

Selain itu, pihaknya meminta sistem kerja outsourcing dihapus karena tidak sesuai dengan UU 13/2003. Dalam beleid tersebut diatur bahwa perusahaan tidak bisa menggunakan tenaga kerja outsourcing pada jenis usaha inti. Said menambahkan, pihaknya juga akan mengumumkan manifesto perjuangan buruh Indonesia sebagai persiapan dibentuknya Dewan Buruh Nasional.

Dirjen PHI dan Jamsostek Kemnakertrans Ruslan Irianto Simbolon berharap, momen 1 Mei tetap positif tidak berujung tindakan anarkis. Ia mengaku telah menemui kepala dinas tenaga kerja di daerah agar bersiap menghadapi aksi buruh di wilayahnya masing- masing. "Itu adalah masanya buruh bersuka ria dan dilakukan secara positif," ujar Said. Hal senada diutarakan Ketua Kadin Suryo Bambang Sulistyo. "Itu adalah hak para buruh untuk menyampaikan aspirasi asal tidak merusak," terang Sulistyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×