Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para buruh akan kembali menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dalam rangka memperingati Hari layak kerja sedunia yang jatuh pada Sabtu (7/10). Aksi ini akan dilakukan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Serang, Medan, Batam, Surabaya, Gorontalo, Samarinda dan Aceh. Di Jakarta aksi akan mengambil rute Sudirman- Bunderan HI, Monas hingga berakhir di Istana Negara.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ada dua isu utama yang akan disuarakan oleh aksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh puluhan ribu buruh ini. Yakni soal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan soal upah murah.
Soal program JKN, Said mengkritik tarif Indonesia Case Based Group (INA-CBGs) yang jadi biang keladi kesemrawutan tata kelola JKN. INA-CBGs merupakan model pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan untuk mengganti klaim yang ditagih rumah sakit berdasar rata-rata biaya suatu kelompok diagnosis tertentu.
Terkait upah murah, Said bilang berdasarkan data survei International Labour Organization (ILO) tahun 2014 upah di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara ASEAN lainnya. "Upah rata-rata per bulan di Indonesia hanya US$ 174, empat kali lipat di bawah Malaysia yang mencapai US$ 506. Dan masih berada di bawah Thailand US$ 206, Filipina US$ 357," jelas Said.
Berdasar data ini, kata Said KSPI akan mengampanyekan tolak upah murah+50. Maksudnya, KSPI meminta kenaikan upah minimal US$ 50 atau lebih dari Rp 650.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News