Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - KULON PROGO. Pembangunan bandara internasional Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) membawa multiplier effect bagi sektor ekonomi di Kulon Progo. Menilik hal tersebut peningkatan SDM menjadi hal wajib yang dilakukan pemerintah.
Bukan hanya membangun infrastruktur fisik tapi juga kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kulon Progo sendiri. Guna mendukung hal tersebut pemerintah membentuk pilot project revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di sekitar Bandara NYIA, yakni BLK Kulon Progo.
Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam Kunjungan Kerjanya ke proyek Bandara NYIA Kulon Progo, menuturkan bahwa dengan beroperasinya NYIA menjadi pemicu naiknya investasi dan pariwisata di Kulon Progo. Masuknya pesawat berbadan besar dari mancanegara diprediksi membuat sektor pariwisata akan naik. Turis tak perlu lagi transit ke Jakarta atau Bali dulu jika ingin berlibur ke Jogja.
"Itu berarti, yang akan menggunakan hotel, restoran dan termasuk kemudian mereka yang belanja pakaian, kerajinan, bahan makanan, atau makanan jadi untuk dibawa oleh-oleh, itu semua akan melahirkan pekerjaan bagi saudara kita di daerah sini," terang Darmin saat Kunjungan Kerja di BLK Kulon Progo, Sabtu (19/1).
Lantaran hal tersebut Darmin berpesan agar tak hanya melihat kesempatan lapangan pekerjaan hanya sebatas di kebandarudaraan saja. Pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi cara tepat dimana tidak perlu berbicara teori terlalu banyak tetapi mengutamakan apa yang perlu dipersiapkan oleh mereka yang mau bekerja.
Darmin Nasution dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo senada menyuarakan agar masyarakat sekitar tak hanya menjadi penonton dalam pengoperasian NYIA esok. "Supaya masyarakat daerah sini tidak jadi penonton saja, tapi juga bagian dari perkembangan itu sendiri," tegas Darmin.
Terdapat 2.085 warga yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai kebandarudaraan seperti security, ground handling, ticketing dan sebagainya di BLK Kulon Progo yang bekerja sama dengan instansi terkait.
Hasto juga menyampaikan dengan adanya pembangunan NYIA pengangguran di Kulon Progo sudah berkurang menjadi 1,45% dibanding dua tahun lalu 3,8%. "Sedangkan bandara belum beroperasi tapi artinya sudah turun," jelas Hasto. Dia menyebut, Kabupaten Kulon Progo sebelumnya tertinggal dari kabupaten lain dan kini memiliki tingkat pengangguran yang rendah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemberdayaan produk lokal juga menjadi daftar prioritas setelah beroperasinya NYIA. Hasto menerangkan untuk air pihaknya sudah menandatangani MoU bahwa air bersumber dari PDAM. Bahkan hingga air minum, Kulon Progo memiliki Airku atau Air Kulon Progo. Hasto berharapan setiap maskapai nantinya menggunakan produk lokal. "Harapannya semua maskapai pakai produk lokal. Harapannya produk lokal diberdayakan," tutur Hasto Bupati Kulon Progo.
Progres bandara NYIA sendiri direncanakan sudah dapat digunakan untuk penerbangan internasional pada April nanti. Operasi penuh ditargetkan pada Januari 2020, lebih cepat enam hingga tujuh bulan dari target awal. Hal tersebut lantaran NYIA terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016. Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara di Kabupaten Kulon Progo DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News