kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bulog Pastikan CBP Aman Hingga Tahun Depan


Minggu, 05 November 2023 / 08:15 WIB
Bulog Pastikan CBP Aman Hingga Tahun Depan
ILUSTRASI. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan, melalui tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,45 juta ton. Kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini, maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

“Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton," kata Suyamto dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11).

Baca Juga: Bulog Sebut 200.000 Ton Beras Impor Sisa Kuota Tahun 2023 Segera Masuk

Ia menjelaskan, meski pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri..

Selanjutnya, terkait asal negara impor Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan. 

Suyamto menyebut, saat ini pihaknya sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar. 

"Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," tambah Suyamto.

Ia menambahkan, Bulog juga terus melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Adapun terjadi sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.

Baca Juga: El Nino Jadi Ancaman Dalam Memenuhi Ketahanan Pasokan Pangan Nasional

Meski demikian, Bulog meminta masyarakat tidak khawatir. Pasalnya Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walaupun di pasaran ada sedikit kenaikan harga. 

"Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata Suyamto.

Sampai dengan saat ini Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 885.000 ton. Kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil. 

Bersamaan saat ini juga sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk bulan September Oktober dan November dengan jumlah total sebanyak 641.000 ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×