kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bulog jadi penyalur beras bantuan pangan non tunai mulai September


Minggu, 18 Agustus 2019 / 10:57 WIB
Bulog jadi penyalur beras bantuan pangan non tunai mulai September
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan menjadi penyalur seluruh beras dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tugas ini akan dimulai pada 1 September 2019 mendatang. Ketentuan tersebut telah resmi setelah ada penandatanganan kesepakatan dengan Kementerian Sosial (Kemsos).

"Mulai 1 September otomatis kami yang menyuplai BPNT," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat menghadiri upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Istana Negara, Sabtu (17/8).

Bulog akan menjual beras premium dan medium untuk BPNT. Penjualan beras medium dilakukan mengingat banyak masyarakat yang lebih memilih kuantitas dibandingkan dengan kualitas.

Baca Juga: Bulog: Lewati batas aman, Indonesia tak perlu impor beras hingga 2020

Adanya beras medium membuat warga bisa mendapatkan jatah beras lebih. Bahkan pria yang akrab disapa Buwas tersebut bilang, perbedaan beras yang didapat masyarakat bisa dua kali lipat.

Bulog menjual beras medium sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp 8.100 per kilogram (kg). Bila dijual sampai di pasar, harga jual beras medium Bulog menjadi Rp 8.600 per kg.

"Dengan Rp 86.000 dia bisa mendapat 10 kg, mereka sebenarnya menginginkan jumlah berasnya bukan premium atau medium " terang Buwas.

Ditetapkannya Bulog menjadi penyalur beras BPNT akan menyelesaikan masalah sirkulasi Bulog. Sebelumnya Bulog terancam tak bisa menyalurkan beras yang dimiliki bila BPNT dimulai.

Baca Juga: Musim kemarau tiba, Bulog jamin stok beras sampai akhir tahun

Hal itu dikarenakan Bulog kehilangan program beras sejahtera (rastra) untuk menyalurkan berasnya. Per tanggal 1 September besok, Buwas bilang, program rastra sudah tidak ada dan 100% beralih ke BPNT.

Saat ini stok beras Bulog sekitar 2,5 juta ton. Angka tersebut masih akan bertambah mengingat Bulog masih akan menyerap sekitar 800.000 ton lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×