kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bukan karena Kekurangan Dana, Ini Alasan Otoritas IKN akan Terbitkan Obligasi


Sabtu, 16 Desember 2023 / 07:40 WIB
Bukan karena Kekurangan Dana, Ini Alasan Otoritas IKN akan Terbitkan Obligasi
ILUSTRASI. Pembangunan IKN: Progres pembangunan gedung di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan 300 paket investasi dengan nilai mencapai US$ 2,6 miliar atau Rp 38,68 triliun untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). KONTAN/Baihaki/8/6/2023


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa pihaknya akan menerbitkan obligasi.

Agung menjelaskan bahwa alasan diterbitkanya obligasi tersebut bukan karena pembangunan IKN kekurangan dana. 

Melainkan sudah diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. 

Baca Juga: Groundbreaking IKN Tahap III Senilai Rp 10 Triliun pada 20 Desember 2023

"Untuk obligasi memang ada acuannya bukan karena kekurangan dana. Tapi itu bagian dari potensinya," kata Agung Wicaksono dalam Konferensi Pers perkembangan Investasi di IKN secara daring, Jumat (16/12).

"Kemudian, untuk nilai obligasi dan imbal hasil, mekanismenya, dan hal detail lainnya tentu harus kita rumuskan peraturan peraturannya," lanjut dia.

Adapun payung hukum soal obligasi itu tertuang dalam pasal 24B nilai obligasi dan imbal hasil), mekanismenya, dan hal detail lainnya tentu harus kita rumuskan peraturan peraturannya.

Dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa pembiayaan utang IKN digunakan untuk membiayai persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus lKN.

Baca Juga: ADB Kucurkan US$ 2,4 Juta untuk Danai Pembangunan IKN

"Untuk peraturan detail dan turunannya belum disusun. Saat ini kita lagi fokus menyiapkan perpresnya, revisi dari hasil revisi Undang-Undang (UU) Nomor 3/2022," jelas dia.

Di sisi lain, penerbitan obligasi Badan Otorita IKN ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Selain persoalan regulasi turunan yang belum ada, juga karena ada persyaratan Badan Otorita harus punya pendapatan.

"Untuk punya obligasi, kalau misalkan pemerintah daerah atau obligasi daerah, mesti punya revenew dulu, punya penghasilan dulu dari si pemerintah daerahnya. Jadi itu masih proses, tapi itu bagian dari pendapatan non-APBN," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×