Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan lahan tanam bawang putih pada tahun 2018 mencapai 12.000 hektare (ha). Guna memenuhi penanaman tersebut, Kemtan membuka kran impor benih.
Impor benih didatangkan dari Taiwan mengingat kesamaan jenis untuk digunakan di lahan Indonesia. Kekurangan benih bawang putih disebabkan oleh lonjakan lahan tanam di tahun 2018.
"Luas lahan tahun 2017 sebesar 2.000 ha dan hasil panen sudah digunakan untuk konsumsi dan benih petani," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto kepada KONTAN, Rabu (31/1).
Prihasto bilang luas lahan tanam yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017 sebesar 1.720 ha. Hasil produksi tersebut seluruhnya akan digunakan untuk penyediaan benih.
Perkiraan produksi benih bawang putih dari hasil tanam tahun 2017 sebesar 5 ton per ha. Sementara kebutuhan tanam bawang putih menggunakan 1 ton benih per ha.
Angka tersebut dinilai masih kurang untuk memenuhi target penanaman di tahun 2018. Prihasto bilang target lahan tanam Kemtan tahun 2018 sebesar 7.017 ha.
Sementara lahan tanam bawang putih yang disiapkan oleh perusahaan swasta bisa mencapai 5.000 ha. Namun, hingga saat ini lahan yang terverifikasi baru sebesar 936 ha dari 31 perusahaan pengimpor bawang putih.
Pencapaian lahan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan lahan untuk swasembada. "Untuk swasembada dibutuhkan lahan seluas 79.000 ha," terang Prihasto.
Prihasto juga bilang tingkat kepatuhan pengusaha importir bawang putih untuk melakukan wajib tanam tinggi dan terus bertambah. Biaya produksi berdasarkan hitungan Kemtan dapat mencapai Rp 90 juta hingga Rp 100 juta per ha. Produksi bawang putih untuk konsumsi dapat mencapai 9 ton per ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News