Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan di tahun ini, dibuka dengan catatan defisit yang terjadi di bulan Januari 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit di awal tahun ini sebesar US$ 0,86 miliar atau tepatnya US$ 864 juta.
"Meski mengalami defisit, ini masih lebih kecil bila dibandingkan defisit yang terjadi di Januari 2019 yang sebesar US$ 1,06 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto pada Senin (17/2) di Jakarta.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terimbas Neraca Dagang dan Dampak Corona
Salah satu penyebab defisit neraca dagang adalah ekspor yang tercatat sebesar US$ 13,41 miliar atau yang menurun 7,16% secara bulanan dan turun 3,71% bila dibandingkan dengan nilai ekspor tahun sebelumnya.
Di tengah penurunan ekspor, juga terjadi juga penurunan impor sebesar 1,60% bila dibandingkan dengan Desember 2019 atau terkoreksi 4,78% bila dibandingkan dengan Januari tahun lalu. Meski begitu, nilai impor masih tercatat sebesar US$ 14,28 miliar di awal tahun ini.
Untuk selanjutnya, Suhariyanto berharap agar kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan bisa diimplementasikan dengan baik.
Baca Juga: Rupiah menanti data neraca dagang Januari 2020
"Misalnya saja implementasi B30 bisa dan berbagai kebijakan lain bisa bergulir dengan mulus, sehingga tidak hanya defisitnya membaik, tetapi bisa berubah menjadi surplus," tandas Suhariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News