Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan peraturan pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil genap untuk ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek tidak akan mempengaruhi arus pendapatan operator, PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Kebijakan ini justru bisa meningkatkan efisiensi jalan tol dan menambah pemasukan Jasa Marga.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, setiap hari kerja pada jam sibuk pukul 06.00 WIB - 09.00 WIB, terdapat arus lintas sebanyak 5.000 kendaraan rutin masuk melalui gerbang Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Akibatnya, penumpukan luar biasa kerap terjadi dan menghambat efisiensi penggunan jalan tol.
"Kalau jalan macet maka Jasamarga rugi karena banyak mobil yang tidak bergerak di dalam, justru dengan peraturan ini jalan tol akan makin lancar dan jadi lebih efisien," jelas Bambang, kepada KONTAN, Jumat (23/2)
Apalagi pembatasan plat kendaraan ganjil-genap ini hanya berlangsung selama waktu rush hour. Dus lepas dari jam tersebut, pengendara bisa bebas memasuki ruas tol seperti sediakala.
Mengutip situs Jasamarga, biaya tol gerbang melalui sistem transaksi terbuka untuk kendaraan golongan I alias sedan, jip, pick up kecil atau truk kecil dan bus dipatok sebesar RP 4.500, golongan II yakni truk dengan dua gandar sebesar Rp 6.500 dan golongan III atau truk tiga gandar sebesar Rp 8.000. Adapun kendaraan golongan IV atau truk dengan empat gandar Rp 10.000 dan golongan V atau truk lima gandar sebesar Rp 12.000.
Dwimawan Heru, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk menyampaikan bilang, Jasa Marga mendukung dan berperan dalam pelaksanaan di lapangan, seperti penyediaan rambu, pembuatan marka, penyediaan sarana, petugas pelaksana, sosialisasi, dan lain lain.
Sementara itu, sebagai konsekuensi peneraptan kebijakan ganjil genap ini BPTJ siap menambah bus umum yang beroperasi pada lintasan jalan tol Jakarta-Cikampek.
Bambang bilang, BPTJ sudah menyiapkan 60 unit bus bekerjasama dengan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dan sejumlah Perusahaan Otobus (PO). "Kalau seandainya sukses terjadi 50% pemindahan ke bus, maka akan ada tambahan 60 bus yang sudah disiapkan PPD dan PO," kata Bambang.
Menurutnya, penambahan armada bus tersebut akan bersifat bertahap. BPTJ juga tengah menyiapkan penambahan armada bus untuk ruas tol Jagorawi dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News