kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

BPS: Tingkat Ketimpangan Penduduk Turun per Maret 2024


Senin, 01 Juli 2024 / 16:11 WIB
BPS: Tingkat Ketimpangan Penduduk Turun per Maret 2024
ILUSTRASI. Ini tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio, Maret 2024 yang dirilis BPS.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,379 pada Maret 2024.

Angka ini menurun 0,009 poin jika dibandingkan Gini Ratio Maret 2023 yang sebesar 0,388 dan menurun 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,381.

"Tingkat ketimpangan yang diukur dengan gini ratio Maret 2024 sebesar 0,379 atau menurun dibandingkan Maret tahun sebelumnya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (1/7).

Untuk diketahui, nilai gini ratio berada di antara 0 dan 1. Semakin tinggi nilai gini ratio berarti semakin tinggi ketimpangannya.

Imam menyebut, gini ratio di daerah perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,399, turun dibanding gini ratio Maret 2023 yang sebesar 0,409 dan gini ratio September 2022 yang sebesar 0,402.

Baca Juga: BPS: Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang Capai 54,03% pada Mei 2024

Sementara, gini ratio di daerah perdesaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,306, turun dibanding gini ratio Maret 2023 dan September 2022 yang sebesar 0,313.

"Tingkat ketimpangan di perkotaan lebih tinggi daripada diperdesaan," katanya. 

Dalam 10 tahun terakhir, Imam menyebut bahwa tingkat ketimpangan menurun sekitar 0,027 poin. Ketimpangan di perkotaan lebih tinggi namun turun lebih cepat dibandingkan di perdesaan.

Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40% terbawah adalah sebesar 18,40%. Jika dirinci berdasarkan daerah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,41%. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 21,39%.

"Penurunan ketimpangan ini sejalan dengan peningkatan pengeluaran pada kelompok 40% bawah dan juga 40% menengah," terang Imam. 

Baca Juga: BPS Catat Harga Beras dan Gabah Kompak Naik pada Juni 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×