kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Tekanan Inflasi Inti Pada Februari 2023 Masih Relatif Moderat


Kamis, 02 Maret 2023 / 11:04 WIB
BPS: Tekanan Inflasi Inti Pada Februari 2023 Masih Relatif Moderat
ILUSTRASI. BPS menyatakan, tekanan inflasi inti secara tahunan masih relatif moderat hingga Februari 2023. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, tekanan inflasi inti secara tahunan masih relatif moderat hingga Februari 2023. Inflasi inti pada Februari tercatat sebesar 3,09% secara tahunan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, capaian inflasi inti tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi inti pada Januari 2023 yang mencapai 3,27%.

“Tekanan inflasi komponen inti secara tahunan dianggap masih moderat,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Rabu (1/3).

Baca Juga: Kepala BKF Sebut Inflasi Pada Februari 2023 Sebesar 5,47% Masih Terkendali

Inflasi inti ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Selain itu komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah sewa rumah dan upah asisten rumah tangga.

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menyampaikan, inflasi inti pada periode laporan masih tetap terkendali sejalan dengan laporan Purchasing Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menunjukkan moderasi biaya input.

“Meskipun perusahaan telah menaikkan harga jual, laju kenaikannya relatif ringan dibandingkan dengan rata-rata jangka panjangnya. Dan ini jadi alasan inflasi inti tetap terkendali,” kata Faiz.

Baca Juga: Pemerintah Waspadai Peningkatan Inflasi Jelang Ramadan dan Lebaran

Secara keseluruhan, PMI pada Februari 2023 tetap ekspansif di 51,2 dibandingkan dengan Januari 2023 di 51,3, terutama didorong oleh pesanan baru domestik. Ini mencerminkan pemulihan permintaan domestik yang sedang berlangsung.

“Karena itu, ada peluang bagus bagi produsen untuk mempercepat laju kenaikan harga output, terutama menjelang musim perayaan tahunan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×